Melanjutkan posting sebelumnya tentang gagasan David Allen – Getting Things Done, sekarang kita masuk ke bagian empat, yakni tentang Worflow Lima Langkah untuk Manajemen Produktivitas Bebas Stres.
The knowledge that we consider knowledge proves itself in action. What we now mean by knowledge is information in action, information focused on results.
-Peter F. Drucker
Pertama-tama, marilah kita bahas dulu manajemen horizontal. Untuk mengambil kendali dari proyek dan komitmen Anda, dan pada akhirnya kehidupan Anda, adalah dengan cara menjalani proses lima-langkah:
The quality of the workflow management is only as good as the weakest link.
Metode ini begitu gamblang dan sebenarnya merupakan apa yang biasa orang2 lakukan untuk merampungkan suatu urusan. Namun, apa yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan bagaimana penanganan dari setiap langkah ini. Kebanyakan orang tak mampu menghimpun segala urusan atau memprosesnya dengan baik; yang lain buruk dalam mengorganisir hasil; sementara yang lain gagal mereviewnya secara konsisten. Bila Anda masih belum mampu melakukan salah satu dari keempat langkah di awal dengan baik, maka apa2 yang Anda putuskan untuk lakukan bisa jadi bukanlah pilihan terbaik.
Agar pikiran bisa terbebas dari kecantol pada segala urusan, Anda harus pastikan telah menangkap dan mengumpulkan seluruh urusan yang perlu Anda lakukan.
Maka pertama, sama seperti mengisi sebuah timba/ember, kumpulkanlah seluruh hal yang Anda anggap belum lengkap/rampung -pribadi, kerjaan, besar atau kecil, penting atau remeh. Ini artinya segala perihal yang Anda ingin jadikan kondisinya berubah dari yang sekarang ini, dan Anda berkomitmen untuk menindaklanjutinya. Sederhananya: apapun urusan yang berlabel ‘should ‘ atau ‘ought to'(sebaiknya), dan juga ‘need to’ (harus di__), maka itu berarti adalah urusan yang belum rampung.
Gunakan beragam perangkat untuk aktivitas pengumpulan ini:
Dengan perangkat2 di atas bagaimanapun belumlah menjamin pengumpulan yang sukses. Banyak orang sudah menggunakan perangkat2 di atas, namun masih merasa tidak ada kendali. Maka untuk memastikan bahwa sistem Anda memang benar2 berhasil, Anda perlu melakukan yang berikut ini:
Setelah Anda punya koleksi urusan, maka berikutnya telusuri dan periksalah satu-satu dengan pertanyaan berikut ini:
Memutuskan apa tindakan terdekat artinya Anda menentukan aktivitas konkrit dan tampak yang perlu dilakukan, dalam rangka memindahkan realitas saat ini menuju ke arah penyelesaian. Ini bisa berbentuk semisal melakukan panggilan telepon, menuliskan gagasan untuk pertemuan berikutnya, berbicara pada seseorang, melakukan penelitian dan sebagainya.
Setelah Anda memutuskan apa langkah berikutnya, Anda punya tiga pilihan:
Setelah Anda merampungkan tahap pemrosesan, Anda akan punya delapan kategori pengingat dan bahan2 yang menjadi hasil dari pemrosesan Anda (silahkan lihat lagi diagram di atas). Bersama-sama mereka membentuk sebuah sistem untuk mengorganisir apapun yang menjadi urusan Anda. Seluruh kategori itu perlu diorganisir dan secara fisik disimpan dalam format tertentu, seperti daftar atau pengingat lain yang bisa ditilik atau ditemukan lagi.
Untuk hal2 yang tidak melahirkan tindakan (atau apapun yang Anda katakan ‘tidak’ di diagram), kategori yang dimungkinkan darinya adalah sampah, perangkat inkubasi (someday-suatu saat/maybe-mungkin), dan simpanan referensi. Untuk hal2 yang masuk kategori sampah, Anda perlu segera buang dengan segera. Daftar Someday/Maybe bisa berguna dan menginspirasi, mengingat mereka bisa berisi daftar dari apa2 yang Anda mungkin perlu lakukan suatu saat nanti, sama halnya seperti area parkiran untuk proyek2 nanti. Ini bisa berbentuk semisal saja belajar bahasa asing baru, aktivitas olahraga atau yang lain. Wilayah reference berisi informasi yang punya nilai intrinsik dan bisa bermanfaat di masa depan.
Untuk mengatur hal2 actionable atau yang bisa ditindaki (bagian yang ‘yes’ ), Anda perlu daftar proyek, penyimpanan untuk rencana proyek dan material pendukung, kalender, daftar next action, dan daftar pengingat dari hal2 yang Anda nantikan.
Proyek di sini didefinisikan sebagai hasil apapun yang membutuhkan lebih dari satu langkah tindakan.
Daftar proyek tidaklah harus disusun dalam urutan tertentu, yang penting dia adalah sebuah daftar master/utama yang bisa Anda tilik atau review secara teratur. Sebagai contoh, bagian daftar Proyek bisa terlihat sebagai berikut:
Rencana Proyek dan Material Pendukung adalah informasi relevan yang bisa membantu Anad mengimplementasikan proyek dan bisa Anda susun berdasarkan tema atau topik. Untuk kategori Next Action, Anda membutuhkan 1) sebuah kalender dan 2) daftar Next Actions. Kalender adalah tempat Anda meletakkan tiga hal:
Kalender Anda harus menjadi wilayah yang sakral. Dalam artian, manakala Anda sudah menuliskan sesuatu di sana, maka itu ya harus dilakukan sesuai dengan waktunya. Penulisan kembali atau modifikasi hanya boleh untuk janjian yang diundur. Daftar ‘Next Actions’ adalah di mana Anda meletakkan aktivitas yang lebih lama dari dua menit dan yang tak bisa didelegasikan, di mana aktivitasnya tidak harus dilakukan di waktu atau hari spesifik, sehingga tidak perlu dimasukkan di dalam kalender. Bila Anda punya sekitar 20 atau 30 saja daftar Next Action ini, maka Anda bisa meletakkannya di dalam satu file. Tapi bila Anda punya lebih dari itu, maka sebaiknya Anda bagi lagi ke dalam kategori2, seperti “Panggilan”, “Pertanyaan Proyek”, dan sebagainya.
Anda juga perlu sebuah daftar tunggu atau “Waiting For” untuk seluruh urusan yang telah Anda letakkan di kategori “delegasikan”, dan yang orang lain masih harus lakukan terlebih dahulu sebelum Anda bisa menindakinya. Setelah Anda membuat seluruh daftar itu, Anda harus mebmuat sebuah sistem pengorganisiran pribadi.
Setelah Anda mengorganisir seluruh urusan Anda, Anda perlu mereviewnya secara berkala, untuk melihat apa2 yang sudah dilakukan. Lagipula, menulis itu kan berbeda dengan mengerjakan.
Lakukan review mingguan dari seluruh open loops atau proyek, Rencana Proyek, Tindakan Terdekat, Kelender, Menunggu, dan juga daftar Someday/Maybe. Ini juga memberikan Anda kesempatan untuk memastikan bahwa kepala Anda sudah bersih dari seluruh jalinan benang putus dari segala urusan Anda yang telah dikumpul, diproses dan diorganisir.
Review mingguan adalah saat untuk:
Most people feel best about their work when they’ve cleaned up, closed up, clarified, and rnegotiated all their agreements with themselves and others. Do this weekly instead of yearly.
Di samping review mingguan, Anda juga perlu mempunyai suatu gambaran besar. Ini artinya Anda perlu jelas tentang bagaimana sih gambaran besar dari kehidupan Anda, termasuk juga visi Anda terkait Anda ingin menjadi seperti apa dalam beberapa tahun ke depan. Anda perlu punya kejelasan pemikiran terkait wilayah tanggung jawab utama Anda (keluarga, kerja, dan sebagainya). Hal ini akan memberikan Anda perspektif yang lebih jelas terkait apa sih tindakan Anda saat ini dan bagaimana jadinya nanti proyek2 Anda.
You have more to do than you can possibly do. You just need to feel good about your choices.
Bahkan dengan sistem pengaturan pribadi Anda, setiap keputusan untuk bertindak masihlah merupakan perihal yang bersifat intuitif; apakah Anda akan melakukan panggilan telepon ataukah yang lain. Tantangannya adalah untuk bermigrasi dari sekedar ‘berharap’ bahwa itu merupakan pilihan yang tepat kepada ‘mempercayai’ bahwa itu adalah pilihan yang benar. Dasar dari proses workflow ini adalah untuk memfasilitasi kualitas pengambilan keputusan atas apa2 yang perlu dilakukan pada suatu saat tertentu.
Misal pada pukul 15.32 di hari Rabu, bagaimana Anda memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan? Anda bisa menggunakan kriteria berikut ini:
Aktivitas Eksekusi ini meliputi: Melakukan aktivitas yang telah ditentukan (yakni yang ada di kalender atau daftar Next Action), melakukan kerjaan yang tiba2 muncul (tugas tak terduga, tamu dadakan, aktivitas genting -emergency-), memperjelas kerjaan Anda (memecah proyek baru ke dalam langkah2 yang bisa ditindaki, dan memproses input selama Anda melakukannya).
Leave a Reply