Valentine: Dalih yg Bagus Untuk Berkasih Sayang

Saudara Eko Marhaendy membuat tulisan yg amat informatif terkait perayaan valentine.

Dari tulisan beliau:
Berbeda dengan hari besar lain semisal 25 Desember sebagai hari natal, atau 12 Rabiul Awal yang merupakan hari kelahiran Muhammad SAW, velentine day14 Februari sesungguhnya memiliki “kesamaran sejarah” sebagai sebuah hari besar. Kebanyakan orang menyebut hari ini sebagai hari “kasih sayang”, namun tidak ada landasan yang kongkrit dan argumentatif untuk menyanggah kebenarannya.

Sementara itu, Islam tidak mengenal valentine day. Kasih sayang dalam Islam bersifat universal, tidak dibatasi waktu dan tempat dan tidak dibatasi oleh objek dan motif. Hadits Nabi Muhammad: “Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri.” (H.R. Bukhari) bukanlah utk dijalankan pada tanggal2 tertentu. Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahim, menjenguk mereka yang sakit, meringankan beban orang lain yang tertimpa musibah, mendamaikan orang berselisih, mengajak kepada kebaikan dan mencegah perbuatan munkar. Semua itu dilakukan setiap hari dalam setahun. Tidak ada dan tak perlu ada momen khusus untuk itu.

Tapi saya pikir orang2 barat sebenernya juga sudah paham itu. Iya nggak sih. Ndak mungkin lah mereka berpikir bhw yg namanya pengungkapan kasih sayang itu hanya perlu dilakukan sekali dalam setahun.

Sementara itu, saya pikir anak2 muda yg merayakan valentine ndak ambil pusing dg latar belakang atau sejarah ttgnya. Ndak peduli juga ttg siapa sih yg sebenernya diperingatin. Siapapun yg menginisiasinya, valentine tetaplah dianggap sbg momen/alasan yg tepat utk melakukan hal2 yg pada waktu2 normal tidak dilakukan (if u know what i mean).

By nature, valentine menjadikan orang2 punya alasan utk melakukan hal2 yg menyenangkan.

Valentine bukan hanya ttg romantisme, tapi juga budaya, bisnis dan uang. Bayangkan aja berapa banyak bisnis yg bisa dimunculkan dari perayaan valentine ini. Mulai dari barang, pernak pernik, makanan hingga film dan even. Di Jepang saja, Hari perayaan Valentine menjadi budaya berkat upaya marketing yg luar biasa. Para perempuan memberikan coklat pada laki-laki yg mereka suka. Dan ini udah jadi kewajiban. Nama coklatnya aja Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat).

Klo mau ekstrim, saya yakin “orang2” bersedia utk mengganti hari perayaan valentine dan bahkan mengganti nama valentine mjd yg lain asal masih bisa merayakan hari kasih sayang ini. Jikapun perayaan valentine belum pernah ada, maka pasti akan ada orang yg membuatnya jadi ada.

(Tentang Cinta; silahkan klik utk memperbesar)

Bagi orang yg sudah menikah, valentine bisa jadi berkah. Pd waktu perjalanan ke kantor, saya lihat banyak skr suvenir2 romantis yg dijual dg harga lebih murah dari biasanya (smoga ). Jika niatan membagiakan istri terlepas dari maksud utk merayakan valentine, apakah lantas boleh disalahkan. Jikapun ada seorang suami yg pemalu dan ndak ekspresif tiba2 berbuat mesra dan menjadikan valentine sbg dalih, maka bisa jadi dia ndak bersungguh2 dg itu. Dalam hatinya blas ndak ada niatan utk menghormati santo tertentu. Dia hanya ingin membahagiakan istrinya.

Seorang muslim memang akan tercela ketika mengikuti apa2 yg dia tidak punya ilmunya. Untuk itu, amatlah bijak bila para suami tidak mengucapkan “Selamat hari Valentine” kpd istrinya. Bukan itu yg harusnya dikatakan. Ingat, maksud dari romance adl untuk menunjukkan bahwa Anda mengagumi, mencintai dan terpesona dg pasangan Anda. Ucapan “Selamat hari valentine” bukanlah ucapan yg personal & tidak memenuhi maksud yg sesugguhnya dari romance. Subyek yg dituju kan hari (atau bahkan santo), bukan pasangan Anda yg tercinta. Apakah santo lebih penting ketimbang pasangan Anda. Tentu tidak. Makanya itu, jangan ungkapkan kasih sayang Anda scr keliru.

Silahkan beli coklat, bunga atau apapun hadiah yg memang marak2nya dijual di valentine ini. Mumpung berlimpah dan murah 😛 Tapi ndak perlu meniatkan dan menjadikan valentine ini sbg dalih/alasan utk ungkapkan kasih sayang kpd pasangan tercinta.

Bagi para suami, ayuk lebih beranikan diri untuk ungkapkan kasih sayang & perasaan :-p