The Ramadhan’s Resolution

RamadhanPara psikolog bilang lebih dari 90 persen dari perilaku kita berbentuk kebiasaan. Sembilan puluh persen! Dari mulai kita bangun sampai kita bobo di malam hari, terdapat ratusan hal yng kita lakukan secara sama setiap harinya. Ini termasuk cara kita mandi, berpakaian, melipat sarung, makan, mbaca buku, menggosok gigi, nyetir, berbelanja dan masih banyak lagi.

Berita bagusnya, kebiasaan ini membantu membebaskan pikiran kita selama tubuh kita bekerja dalam mode otomatis. Hal ini bisa mbikin kita mikir waktu lagi mandi dan juga SMSan waktu lagi nyetir motor :mrgreen: Tapi kabar buruknya adl bahwa kebiasaan2 yang buruk lah yang membatasi pertumbuhan karier dan pencapaian sukses kita.

Good or bad, habits always deliver results.


NgintipSama seperti good habit telah bertanggung jawab keberhasilan, bad habits kita juga bertanggung jawab atas kebanyakan masalah dan frustasi kita. Menunda-nunda kerjaan, Nonton sinetron atau infotainment, Nelat mbayar tagihan (listrik, telpon, atau kartu kredit misal), Nelat datang rapat atau janjian dg teman/relasi, Makan fastfood lebih dari dua kali seminggu, semuanya tampak ndak baik untuk dipelihara.

Masalahnya, kebiasaan2 ini biasanya ndak segera tampakkan hasil segera setelah mereka dipelihara. Banyak makan junkfood misal, kerasanya paling2 ya baru setelah 10-20 tahun. Lha wong tiap tahunnya aja bisa ada 2-5 kilogram timbunan racun dalam tubuh kita kok. Dan di saat kita dah mulai sakit2an, penyembuhannya dah jadi susah kan. Yang jelas, ketika kita terus melakukan apa2 yang biasa kita lakukan, kita akan mendapatkan hasil yang dapat diprediksi. Kebiasaan apapun yang kita pelihara akan menentukan tingkatan pencapaian kita.

We first make out habits, and then our habits make us.

Sepertinya bangunan utama dari pembentukan habit adl self dicipline, yang baik sekali klo diartikan sbg kemampuan utk membuat diri kita melakukan apa2 yang seharusnya dilakukan, ketika memang sedang saatnya dilakukan, suka atau nggak suka.

Berapa lama sih waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru? Hmm…tergantung sih. Bisa sampe tahunan tuh. Tapi setahu saya, rata-rata minimalnya (dari hasil riset) adalah 21 hari untuk kebiasaan dg kompleksitas medium. Pas deh utk dimomenkan pada bulan ramadhan, dijadikan semacam new year’s resolution 😛

Kecepatan pembentukan habit ini secara dominan tergantung pada intensitas emosi yang menemani pembentukan keputusan utk berubah sejak awalnya. Mbikin pengumuman ke orang lain juga akan membantu. Jadinya kan ngerasa lebih terpaksa untuk walk the talk 🙂

Pikiran bawah sadar juga bisa dimanipulasi dg cara membayangkan –memvisualisasikan– kita udah memiliki kebiasaan baru yang kita mau. Apalagi klo ditambah afirmasi berulang kali, kian mudah deh pikiran bawah sadar kita menerimanya. “Aku selalu datang tepat waktu klo rapat”; dibayangin dan diafirmasi berulang kali sampe pikiran bawah sadar jadi terdorong utk punya integritas dengannya.
Cat sees lion

Nah, pada ramadhan ini, saya punya target untuk mengekalkan kebiasaan2 berikut ini;
(diumumkan biar saya jadi terpaksa menepatinya :mrgreen:)

Mengingat nama2 orang dengan benar. Lha masa nggak lama setelah dikenalin aja saya masih suka lupa ma nama orangnya 🙄

Melakukan evaluasi (mo dibilang kontemplasi kok kesannya berat banget) setiap mau bobo. Ini berguna untuk mbantu saya memaknai kejadian apapun secara lebih seksama. Dari sini saya biasanya bisa pahami semisal aja maksud/kegelisahan tersembunyi dari gaya komunikasi lawan bicara. Pokoknya jadi pengamat deh atas diri sendiri. Kebiasaan ini saya rasakan amat efektif. Tapi saya masih sering lupa utk menerapkannya setiap hari.

Body work out empat kali seminggu. Emg waktu Ramadhan ini saya ndak yakin bisa tetep bertahan naik sepeda pancal tuk ngantor. Paling2 kepakenya ya buat beli sahur doang. Tapi saya berkomitmen utk tetep bisa workout empat kali dalam seminggu, entah setelah tarawih atau sebelum sahur.

Lebih menjaga diri dari makanan2 manis & asin. Nyadar bhw orang tua saya punya riwayat hipertensi & gula, saya kudu jaga diri nih. Mumpung masih muda, kudu perhatikan bener apa2 yg dimakan. Nah, utk skr ini saya biasanya masih lemah dlm menahan diri ketika dapet makanan pemberian,hadiah atau sajian apapun yg gratis :mrgreen:. Jujur emg susah nahan diri dari yg manis2 terutama. Tapi mendisiplinkan diri atas apa2 yg dimakan saat ini masih jauh lebih mudah & murah ketimbang terapi penyembuhan ketika semisal dah jd penderita.

Menampakkan tampang yang lebih bersahabat pada orang lain. Tekanan di atas batas normal yang saya kenakan pada diri sendiri tampaknya mbikin saya keliatan pahit; ndak sedap dipandang. Awalnya sih saya ndak mempermasalahkannya sampe kemudian mbak saya ngingetin. “Boleh lah kamu sumpek ma tekanan2 yang kamu ciptakan sendiri, tapi kamu ndak perlu tampakkan itu kan ke orang lain”. Hmm.. Bener juga. Harusnya saya pasang muka yang bisa inspiring kan 😛

Ndak menunda utk segera menuliskan todolist terutama yang terkait dg orang lain; misal pemenuhan janji atau permintaan. Todolist membantu saya utk berfokus pada tindakan alih2 mengingat2 apa2 yang harus dikerjakan. Karena saya tidaklah sdg menjadi spesialis yang non multitasking, maka perumusan todolist masih jadi kebutuhan wajib bagi saya.

Saya sudah melakukan perumusan kebiasaan baru ini sejak 8 tahun yang lalu pada setiap ramadhan. Dan saya biasa gunakan penamaan yang cihui untuk menandai komitmen perubahan diri; Guntar Level 1, level 2 beta, seterusnya hingga akhirnya jadi Guntarion spt sekarang ini. So, Guntarion™ sbenarnya adl nama pembelajaran saya 😛

Dengan izin Allah, jika pembiasaan success-habits ini tetap konsisten di setiap ramadhan, maka saya targetkan pada usia 37 nanti saya sudah mjd layak untuk menyandang gelar Bintang Tauladan™ 😎

Selamat menikmati Ramadhan untuk menjadi lebih dahsyat dan mulia untuk Anda semua 😛

banner ad

18 Responses to “The Ramadhan’s Resolution”

  1. Abu Yusuf says:

    Met Puasa…
    Jadi Pengin Ngikut Juga…
    He..he… Mbebex…

  2. S Setiawan says:

    Saya.. Saya.. Duh, saya harus berhenti jadi wartawan gosip 😀

    ..dan berhenti cari istri baru. Hehehehe.. 😛 *ditimpuks*

  3. Jauhari says:

    Saya pernah baca Sevent Habits… dan kalau ndak salah Kajian dimulai dengan Kebiasaan… yang intinya seperti mas Guntar tulis ini… sungguh ide yang brillian mas… benar di bulan penuh hikmah… ini akan sangat baik sebagai tonggak perubahan dari proses kehidupan kita ini…

    Dan rencana Allah yang maha sempurna dengan memberikan 1bulan sebagai pemotong kebiasaan agar kita bisa lebih dekat kepadanya sungguh suatu ide yang brillian..

    Yang biasanya kita ribut waktu sahur, ribut makan siang, dipotong habis kebiasaan itu, agar kita lebih dekat kepadaNya… dan bukankah tujuan dari semua ibadah adalah untuk umatnya sendiri…? jadi mari mari menyambutnya dengan suka dan cita..

    *Ini make http://www.wordpress.com yaa? kenapa ndak install di server sendiri? trus tulisan di wordpress.com di import ke sini, dan saya liat kok title atasnya ndak tampil? apakah main redirect?

  4. adit says:

    moga the ramadhan resolutionnya berhasil, aammiin

    aku tertarik dengan point “self dicipline”, menurutku perubahan kebiasaan tidak cukup hanya dengan self dicipline saja, akan lebih mudah dilakukan pabila lingkungan atau oarng di sekitar juga ikut berpartisipasi

    misalnya berkomitmen untuk manaati ramadhan resolution bersama istri ^_^

  5. Guntar says:

    Abu Yusuf:
    Met puasa juga. Tapi yang pengen ngikut juga apanya nih. Pelatihan kebiasaannya ya ^_^

    SS:
    Lho, tyt om SS ni wartawan gosip ya? Klo gitu tulung po’o saya digosipin sama artis sapa gitu lho :mrgreen:

    Jauhari
    Kok pake ribut waktu sahur dan makan siang segala ni ada apa ya? 🙄 :mrgreen:
    Saya pake redirect, mas. Blum hosting sendiri. Masih belum menyempatkan diri scr waktu dan finansial :mrgreen: Konsekuensinya permalinknya emg ndak tampak. Jadi http://www.bintangtauladan.com sebenernya sama aja dengan bintangtauladan.wordpress.com
    Setelah ramadhan insya Allah saya akan mulai hosting sendiri 🙂

    Adit
    Betul sekali. Self dicipline dan pengondisian kebiasaan secara umum emg butuh atmosfer yang tepat utk mengawalnya.

    Ttg istri sbg partner akuntabilitas ramadhan resolution… ugh… Adit ni nyindir saya yah 🙂 Salah satu pinta utama saya di ramadhan ini memang agar dimudahkan jalan utk bisa menikah sebelum ramadhan mendatang. Doain saya Dit ya. Temen yang lain juga tolong doain saya ya 😛

  6. SS Keren says:

    Wah, boleh, Mas 😀 Mau digosipin sama siapa? Kalo digosipin bisa membuat Mas Guntar menikah lebih cepat, ya sok atuh. Silahkan pilih korban.. :-”

    Wakakakaka.. 😀

  7. Hedi says:

    semoga misinya berhasil, mas 🙂

  8. dua-ikan says:

    wow… benar2 blog yang mencerahkan.. salut deh sama creatornya =D>… saya mo belajar kek yg mas tulis ini deh… o, ya salam kenal dari saya. sekalian mo jawab: mengapa dua ikan? karena ada dua “ikan” yang nulis di blog itu… saya sendiri adalah ikan-dua, dan yg satunya ikan-satu. Kenapa ikan? Karena kami, para penulis, kebetulan punya tanggal lahir sama, yg dengan demikian menurut hitungan horoskop kami berbintang sama juga, yaitu pisces, yg dilambangkan dengan ikan. clear, kan? 😀

  9. Guntar says:

    SS Keren:
    Setelah dipikir2, tyt ndak (blum?) ada ya artis yg bikin sreg. Ato mkn krn sayanya ajah yg kuper. Lha wong tontonan tipinya seputar Layar Satwa ma Smackdown, mana ada artis di sanah :mrgreen:

    Hedi:
    Amin… Amin ya rabbal ‘aalamiin 🙂

    Dua-Ikan:
    ooh, begitu tyt. Kapan2 coba deh ganti theme yg lebih memiliki karakter, misal ganti ma si Nemo dan Dowry dari Finding Nemo :mrgreen:

  10. medon says:

    wawh bisa ga ya menjalankannya…
    BTW selamat melanjalankan ibadah puasa!

  11. Pak SS says:

    Wah, kalok sayah mau sama Natalie Portman *cengar-cengir* Ada yang mau nggosipin? 😀 *ditimpuks*

  12. Goio says:

    Mas Guntarion, dalam perjalanan dari Guntar 1 menuju Guntarion… pernah turun level gak? trus abis itu naik level lagi… atau selalu menanjak? .. khebad kalo bisa begitu mah hehehehe …

  13. Guntar says:

    Medon:
    Selamat menikmati ibadah puasa.
    Dengan izin Allah, kita semua BerHaK dan BISA jadi Luar Biasa ! B-)

    SS:
    Dashar, nih. Padahal masih belum puber kedua dah minta yg macem2 :mrgreen:

    Goio
    Dalam perjalanan tentu dong saya turun level, tp biasanya dlm aspek kepribadian atau kompetensi yg berbeda dr yg ditargetkan pada Ramadhan’s resolution.
    Saya biasanya menuliskan deskripsi perubahan dan gambaran lebih ideal yg saya inginkan dari seorang Guntar, entah di buku atau aplikasi diary di PC/laptop. Dg sekedar menuliskan aja, signifikansi hasilnya terasa. Coba deh 😛

  14. fisto says:

    aamiin…mudah2an bisa sukses targetnya…bisa tercapai semua… 😀

  15. dika says:

    humm..

    kebisaan dan otomatisasi gerak..

    jadi inget pas saya ‘secara otomatis’ memencet tombol ‘hot chocholate’ saat memegang cangkir berisi serbuk sup instant: found a ‘weird’ combination of soup, yaiks! :p

    jadi menginspirasi buat bikin resolusi juga. nti saya track back yah? (dan saya minta rss-nya juga ^__^)

    gudlak dengan resolusinya! 😀

  16. dika says:

    *nanya, smiley yg ijo itu ngeluarinnya gimana? (gak nyambung ya? hehe :p)

  17. Guntar says:

    Fisto:
    Amiin.. Semoga Fisto juga mendapatkan kebarokahan yg berlimpah selama ramadhan ini 🙂

    Dika:
    Nah to… sup coklat, baru denger tuh. kenapa ngga kopi aja sekalian :mrgreen:
    Selamat mbikin resolusi. Yg perlu diinget, resolusi tu intinya buat diri sendiri. jadi nggak perlu dikuatirkan klo itu bakal terliat kurang keren di mata orang lain 🙂

    dan daftar smileynya saya kirim via japri ya 😛

  18. rely on says:

    benar sekali kang, apalagi orang seperti kulo niki, multidimensional person, harus ada yang automatis-automatis gitu tohh…. :))

    * ceritanya lagi stress nich mas gun, tapi gak pengen bunuh diri kok

Trackbacks/Pingbacks

  1. Guntarion™ ME (Monster Edition) « Bintang Tauladan ! - [...] The Ramadhan’s Resolution [...]

Leave a Reply