Sebagai lulusan dari T.Informatika ITS, awalnya saya agak canggung ketika bermain di lahan bisnis yang sesungguhnya, tidak sebagai programmer. Salah satu tantangan menarik saya adalah dalam melihat langsung bagaimana implikasi teknologi terhadap bisnis, dan terutama SeBaLikNya. Padahal saya dulu telah terbiasa untuk melihat teknologi sebagai entitas yg mampu mandiri dari bisnis. Memang benar sih. Tapi cara berpikir semacam itu ternyata tidak menjadikan saya kaya 🙂
Saya dulu sempat intens di genetic algorithm programming, dan bisa saja mengungkapkan betapa algoritma itu dapat memberikan solusi. Tapi untuk sekarang ini, saya harus membaliknya dengan kebutuhan bisnis terlebih dahulu, baru kemudian mikir gimana algoritma dan termasuk bahasa pemrogramannya.
Sampe2 kemudian, peduli amat lah teknologi apa yg mo digunakan, hardware kayak gimana yg mo dipake, yg penting adalah bagaimana paket produk & layanan yg kita jual itu akan membantu pelanggan meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya, dan menggunakan aset2 yg ada secara lebih baik. Sesederhana itu.Saya jadi tahu bedanya menjual Solusi Teknologi dengan menjual Solusi Bisnis.
Lho… Saya pikir pak Guntar sudah tahu ini dari dulu… Bukannya itu bedanya scientist dan engineer (masih inget kan makna kata engineer)? Berikutnya tinggal belajar bedanya penjual, pemilik bisnis, serta pengusaha… 🙂 Semoga penasaran…