Self Esteem si Kecil & Media

Foto yg terpampang di post ini adalah foto keponakan saya; Dani, 3.5 tahun. Nggemesin kan ^_^


Ngeliat keponakan yg pede & penuh gaya ini, saya jadi inget bhw apa yg bisa mendorong anak kecil utk belajar adl faktor internal mereka; rasa percaya diri & pengharapan positif yg mereka punya. Semuanya memang dibentuk oleh lingkungan & model pengasuhan mereka.

Kita ketahui bersama bhw (rata2) anak kecil belum banyak mengenal konsep gagal & affirmasi2 negatif yg membatasi potensi pertumbuhan & pembelajaran mereka. Sementara itu, Dr.Shad Helmstetter mengatakan bhw pd saat seseorang berumur 18tahun, dia akan mendengar hingga 118.000 “tidak” atau afirmasi negatif dari orang2 di sekelilingnya.

Tantangannya, Einstein pernah meneliti bhw utk setiap pesan negatif yg diterima otak, kita butuh minimal sebelas pesan positif utk menegasikan efek buruk yang kadung muncul. Dan tantangannya juga, kita skr hidup di alam media di mana bad news is a good news. Berita2 bagus jarang masuk di koran pagi. Begitu jg dengan tayangan2 tivi kita yang sudah sedemikian ngalor ngidul ndak keruan. Makanya itu, peran orang tua –terutama ibu– sangatlah penting.

Tidak hanya buat si kecil sebenarnya. Jika kita terlalu sering “memanjakan” diri dg tayangan2 & berita2 bermuatan afirmasi negatif di tipi atau koran, dan melupakan interaksi dg para charger, maka bisa disimpulkan sendiri lah, jadi seperti apa kualitas mentalitas kita pada akhirnya.