Kita telah mengetahui bahwa salah satu kemampuan penting yg patut dimiliki adalah dalam membangun rasa percaya diri atau perasaan yakin akan keberhasilan. Hal ini terutama ketika kita dihadapkan pada kondisi tidak mendukung dan pengetahuan kita mengarah pada asumsi gagal. Lebih dari itu, Ini juga merupakan kemampuan yg amat penting di saat kita harus melakukan sesuatu yg kita belum punya referensi pengalaman positif tentangnya. Apa sih sebenarnya Percaya Diri itu?
Saya memaknai percaya diri sebagai perasaan yakin akan kemampuan kita untuk melakukan suatu hal dg baik atau sesuai dg kriteria standar tertentu. Namun bagi saya yg namanya percaya diri ini bukanlah sekedar memiliki perasaan mantap dalam diri, namun juga haruslah berwujud tindakan nyata sbg implikasi darinya. Sehingga definisi percaya diri juga harus melingkupi kemampuan untuk mengambil tindakan efektif dalam situasi yg sulit dan menantang sekalipun.
Orang yg terampil dan berpengetahuan tidak akan bisa menunjukkan performa terbaik jika dia miliki percaya diri yg rendah. Semisal orang yg bekerja di bidang sales. Mempelajari pengetahuan tentang sales dari buku dan melatih teknik sales jelas merupakan prasyarat menuju sukses. Namun itu semua adl tantangan yg berbeda dibanding dg terjun langsung ke lapangan dan menerapkan pengetahuan & teknik tsb secara tatap muka dg seorang prospek. Karena di situlah ujian kompetensi yg sebenarnya. Terampil & berpengetahuan tak akan banyak membantu jika mentalitas diri belum mendukung dan percaya diri belum terbangun.
Kita juga bisa melihat PeDe in action dlm urusan berbicara di depan khalayak (public speaking) yg sering jadi sumber ketakutan bagi banyak orang. Mereka yg begitu percaya diri ketika berbicara secara tatap muka dan kelompok kecil tiba-tiba menjadi canggung, ragu, cemas dan miliki PeDe yg rendah. Namun jika orang semacam ini dihipnotis oleh katakanlah Romy Rafael, maka dia mampu tampil dg baik, all out dan tanpa rasa takut bahkan ketika mereka belum berlatih atau punya bahan yg telah dipersiapkan. Padahal hipnotis tidaklah secara ajaib menganugerahkan keterampilan baru, namun dia bisa menempatkan seseorang dalam kondisi diri penuh percaya diri yg menjadikanny mampu mengakses segenap potensi dan sumber daya produktif dari dalam dirinya.
Meskipun percaya diri biasanya ditandakan dg perasaan mantap dalam diri, namun bukan berarti di sana tidak ada perasaan khawatir. Ketika seseorang melakukan apa2 yg belum pernah dia lakukan atau yg dia belum ahli dalam melakukan, amat wajar jika dia punya perasaan tak nyaman karena dia merasa tidak memiliki semua jawaban atas beragam kekhawatiran yg terlintas di benaknya. Namun apa yg penting dari percaya diri adalah perasaan “It will be okay“, bahwa semuanya akan baik-baik sajal; bahkan jika ada salah gagal sekalipun, itu semua tak akan jadi masalah. Pada akhirnya, semua akan baik-baik saja. Orang yg percaya diri biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
Bagi sebagian orang, ukuran percaya diri ini memang bersifat subyektif. Ada yg beranggapan bahwa tingkat percaya diri seseorang itu diukur dari cara dia berpakaian, berbicara dan berperilaku. Bisa jadi memang begitu. Entah itu implikasi atau ciri, apapun deh, hanya Anda lah yg tahu apa2 yg Anda rasakan dalam diri.
Yang jelas, seluruh karakteristik percaya diri akan mengantarkan kita pada benefit sebagai berikut:
Dengan benefit semacam itu, tentunya kita tidak sekedar ingin menjadikan PeDe sebagai sebuah perkara sederhana. Karena bahkan mereka yg sudah menganggap dirinya percaya diri ternyata belum mampu meraup seluruh dampak positif yg tersebut di atas.
httpv://www.youtube.com/watch?v=J5NuBHz2dWs” Audisi Indonesian Idol Jogja: Ikamsomtam Linkin Park, Dayadiarmon Soponyono. Pede bukan lantas berani beraksi tanpa kompetensi
Percaya diri memang bukanlah pil ajaib yg membuat kita tiba2 jadi mampu melakukan segalanya. Namun kemampuan membangun percaya diri atau merasakan kepastian-akan-sukses bisa menjadi pembeda performa yg signifikan. Percaya diri seringkali jadi faktor pembeda dalam penjualan, wawancara kerja, kenaikan promosi, menang audisi ataupun yg lain. Sehingga meskipun Anda telah miliki sumberdaya intelektual untuk sukses, namun kelemahan Percaya Diri akan membuat seseorang jadi ndak kebayang untuk memanfaatkan seluruh sumberdayanya itu. Ibaratnya punya banyak mobil di garasi namun punya trauma mengemudi di jalan raya. Jangankan bicara tentang upgrade mesin mobil agar bisa berlari kencang, lha sejak awal lho sudah ndak kepikir untuk mengendara mobil. Sehingga janganlah melulu tambah pengetahuan & latih keterampilan jika percaya diri dan keyakinan untuk sukses belum terbangun dg baik.
Ulasan tentang Percaya Diri ini akan berlanjut minggu depan.
Muantab mas Guntar, jadi pengen tahu lebih banyak lagi tentang PD nih … tak tunggu lho kelanjutannya 🙂
huahauhauhau poto kucingnya mantabs abis *ngakak guling2*, itu sih bukan pede namanya, tapi nekad :Dkalo sy pede di dunia maya :D, tapi kalo di dunia nyata koq enggak yak, apalagi kalo disuruh public speaking
Alhamdulillah kalo aku gak ada masalah ama PD. Selama ini Pede pede aja. But, thanks infonya.
hi hi hi. c hows konyol life is n laugh at it 😀
menurut anda..merk baju atau celana berpengaruh ga siyh sama percaya diri???
Jany:
Merk memang bisa mbikin PeDe, tapi tidak sebaiknya PeDe kita diletakkan di situ.
Manakala PeDe kita disandarkan pada merk dan hal2 yg bersifat kebendaan, maka manakala benda2 itu hilang atau tidak bersama kita, manakala kita sedang ndak pake baju bermerk…. maka tentu hilang juga lah rasa PeDe kita.
q adalah orang yang susah sekali untuk PD ne…
apalagi kalo untuk ngomomg di depan umum.
rasanya karingat pada keluar dll dwech.
kasi solusi dunk… hiks..hiks…