Selama dua tahun berturut-turut, saya dulu menangani tes wawancara bagi penerima beasiswa studi ETOS Republika. Untuknya, saya telah mengembangkan beberapa pernyataan. Jujur saja, manakala ditanyakan ke anak lulusan SMA, tidak semua pertanyaan ini menghasilkan jawaban yang bagus. Karena waktu itu beasiswa yang saya tangani difokuskan kepada siswa pintar yang berasal dari keluarga kurang mampu, maka kriteria utama pun ada di tingkat finansial keluarga. Namun pertanyaan2 yang intinya mengulas tentang kadar potensi dan harapan siswa bersangkutan di masa depan menjadi pertimbangan yang signifikan. Berikut ini adalah sebagian dari daftar pertanyaan yang biasa diajukan pada tes wawancara penerima beasiswa.
Bagi Anda calon peserta wawancara, ingat, sang pewawancara bisa membaca kebohongan Anda melalui mata dan sikap tubuh. Maka panduan ini bukanlah dimaksudkan untuk membuat manipuasi jawaban, melainkan sebagai arahan bagaimana bentuk jawaban yang sesuai dengan cerminan diri Anda. Apa yang penting adalah Anda sudah pernah memikirkan jawaban dari pertanyaan2 ini, sehingga di saat wawancara nanti Anda tidak akan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berpikir dan mengolah kata.
1. Apa yang membuat Anda ingin masuk ke ___(nama perguruan tinggi)____ ini?
dan tak jarang masuk ke yang lebih spesifik
Mengapa Anda memilih jurusan ini?
Sang pemberi beasiswa tentunya enggan untuk memberikan beasiswa kepada mereka2 yang merasa salah masuk jurusan, atau masuk karena terpaksa, atau blas ndak punya gambaran tentangnya. Maka jawaban Anda tentang ini mustinya bisa dikisarkan pada kelebihan2 yang dipunyai oleh jurusan bersangkutan, misalkan saja: fasilitas yang lebih, reputasi yang baik, banyaknya org2 berprestasi di sana, kurikulumnya yang baik, dan sebagainya.
Lebih jauh lagi, apapun yang membuat Anda terkesan bangga dan punya penghargaan atas jurusan yang Anda pilih akan meningkatkan skor wawancara. Misal:
2. Menurut Anda, apakah kekuatan terbesar yang Anda miliki?
Jawabannya bisa berkisar pada hal-hal terkait mentalitas semisal:
Dan juga yang terkait dengan keterampilan (skill) atau pengetahuan (knowledge)?
“Saya pandai menulis”, “Saya pintar berdebat dalam bahasa inggris”, “Saya punya pengetahuan yang luas tentang otomotif”,”Saya ini orangnya teliti sekali, dan bagus sekali mengangani angka”.
Kelebihan dalam bentuk mentalitas bisa Anda gunakan di bidang keilmuan atau jurusan apapun yang Anda pilih, sementara wawasan dan keterampilan spesifik belum tentu bisa digunakan di keprofesian yang Anda pilih. Bergantung juga sih pada kemampuan si pewawancara. Semisal saja: pengetahuan yang besar di bidang otomotif bagaimanapun akan bisa berguna bagi seseorang yang mengambil bidang informatika.
Yang jelas apapun jawaban Anda, tugas selanjutnya adalah memberikan jawaban atas pertanyaan lanjutan, “Baik, misalnya seperti apa?”
3. Apa target karir Anda saat ini?
dan tak jarang dilanjutkan lagi dengan pertanyaan seperti…
Sepuluh tahun lagi, Anda ingin jadi seperti apa?
Masih banyak anak SMA yang tak siap dengan jawaban seperti ini, khususnya mereka yang memilih jurusan tertentu karena dorongan orang lain. Maka untuk Anda, yang penting adalah membuat sebuah target.
Carilah di google dengan kata kunci “profession for _____ major”, “jobs in (atau for) _____ major”, “career for ____ major” atau “popular jobs for ____ major.” Isi bagian kosong dengan nama bidang, misal biologi, statistika, ataupun yang lain -dalam bahasa inggris tentunya.
4. Tolong ceritakan prestasi atau pencapaian pribadi yang membuat Anda benar-benar bangga.
atau dalam bentuk yang spesifik:
Tolong sebutkan prestasi akademik terbesar yang pernah Anda raih.
atau dalam bentuk lain…
Tolong ceritakan tentang salah satu sukses yang pernah Anda raih.
Jika Anda memang tak punya prestasi akademik yang istimewa, maka Anda bisa sampaikan segala bentuk prestasi bahkan yang tak mendapat penghargaan sekalipun. Semisal Anda merasa diri Anda jagoan bahasa mandarin dan sering diminta untuk jadi guide atau bahkan MC. Itu prestasi, tapi tak ada piagam untuk itu.
Apapun yang Anda sebutkan, carilah apa-apa yang bisa menggambarkan kesungguhan, kegigihan, ketelatenan dan kesediaan Anda untuk membayar “harga” dari sebuah prestasi atau pencapaian.
5. Anda punya hobi dan ketertarikan?
Apapun hobi Anda, manaka di situ Anda bisa menunjukkan tingkat dedikasi Anda dalam menjalani hobi, maka itu akan bisa jadi nilai tambah. Semisal Anda suka pada memasak, dan lalu sebagai wujud dari kecintaan pada memasak, Anda sudah berhasil mempelajari lebih dari seratus resep masakan, dan telah mengikuti beberapa lomba masak, menulis blog tentang memasak, dan sering berinisiatif menawarkan diri menjadi juru masak di acara2 kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggal, atau bahkan Anda telah punya resep masakan sendiri.
Apapun yang Anda sebutkan, carilah apa-apa yang bisa menggambarkan seberapa tinggi sebuah minat dan ketertarikan bisa mengarahkan Anda pada tingkat prestasi atau kontribusi tertentu.
Terkait dengan pertanyaan di atas adalah pertanyaan tentang keterlibatan Anda di kegiatan ekstrakurikuler dan pembelajaran yang Anda dapatkan dari sana.
6. Menurut Anda, mengapa Anda pantas jadi penerima beasiswa ini?
Ini tentu adalah pertanyaan gong. Untuk menjawabnya, Anda bisa merangkum dari jawaban2 di atas, misal terkait kelebihan2 Anda dan apa harapan dan target Anda di masa depan. Dan yang penting, Anda bisa mengulas pada aspek2 yang menjadi kriteria bagai program beasiswa tersebut. Dan juga, manakala Anda bisa mencari tahu apa harapan2 dari si -entah perusahaan atau apa- penerima beasiswa, maka itu akan jadi penambah skor yang signifikan. Silahkan Anda cari di internet berita2 yang terkait dengan program beasiswa yang Anda cari itu. Semisal Anda temukan berita tentang penyerahan beasiswa di kampus lain. Anda cari tahu apa-apa sih yang dititipkan oleh perwakilan perusahaan pemberi beasiswa. Maka faktor itulah yang kemudian Anda jadikan bahan untuk menjawab pertanyaan ini. Bahkan sampai pada bahasa-bahasa yang spesifik sekalipun. Misal saja Anda temukan bahwa si pemberi beasiswa ternyata ingin membangkitkan bibit unggul dari daerah-daerah. Maka pada wawancara Anda bisa katakan betapa Anda ingin jadi kebanggaan dari daerah Anda dan di kemudian hari ingin kembali dan memberikan sumbangsih pada daerah, dan sebaiknya Anda tidak berbohong tentangnya.
Beberapa pertanyaan lain yang bisa ditanyakan adalah:
Dan lalu harap perhatikan hal-hal berikut ini:
Info yg berguna. Thanks, Pak Guntar.
Pak Guntar, saya mau bertanya apakah yang dimaksud dengan sikap kompetitif dengan diri sendiri?
Apakah yang dimaksud di sini adalah sikap memacu diri untuk berprestasi?
Terima kasih atas jawabannya
Biasanya orang bersifat kompetitif dg membandingkan dirinya dg orang lain. Kompetitif dg diri sendiri artinya dia pertama melihat dirinya yg sekarang, lalu bersikap tidak puas dengannya, untuk kemudian bersaing dg dirinya yg sekarang itu hingga jadi pribadi yg lebih baik. Maka beberapa waktu di masa depan dia akan bisa berkata: Aku telah menang ketimbang diriku yg dulu.
terimakasih Pak Guntar informasi ini sangat bermanfaat untuk saya
Makasih infonya Pak Guntar. Ada lagi nih pertanyaan. Apa perlu kita melakukan kontak mata dengan si pewawancara, dan bagaimana mengatasi rasa groginya. Sebab kalo grogi malah dinilai kurang percaya diri dan jika tidak melakukan kontak mata malah terbaca kalo lagi memanipulasi jawaban ato malah dikira bohong. Terima kasih
Tatap mata diperlukan. Kalau belum berani/terbiasa, maka bisa dicoba jangan lihat matanya, melainkan kening di antara dua mata (misal satu titik tepat di antara dua mata ybs). Dg demikian, Anda akan seolah sudah melihat mata ybs 🙂
mksh..
saya bertambah satu ilmu dari anda.
pak bagaimana cara menjawab kalau jurusan yang kita pilih hukan pilhan kita
Thank youu mudah”an lulus test