Oalah, Pantesan Mbaknya Down Kayak Gitu


Baru-baru ini di tempat kerja saya ada konflik menarik terkait dg relationship dan komunikasi dg rekan kerja dan atasan yg membuat saya banyak belajar. Posting kali ini adalah salah satu pembelajaran menarik yg darinya.

Kalo dulu saya pernah posting ttg Marketing in Venus, maka post kali ini adl tentang para Martians (kaum pria) dan Venusians (kaum wanita, what else:p). Bukan apa2; masalah di kantor yang saya alami baru2 ini tyt mbikin saya lebih yakin bahwa Martians & Venusians memang bekerja dg cara berbeda.


manandwoman

Apa yang tulis berikut ini saya cuplik dari artikelnya Robert Schwarz, “Mars and Venus in the Workplace”.

Bagaimana cowok mendefinisikan jati dirinya?
Yakni melalui tindakan, kemampuannya dlm meraih hasil di tempat kerja ataupun pencapaian dlm kehidupannya scr umum. Mereka menghargai power, kompetensi, efisiensi, tindakan, pencapaian dan hasil. Mereka mendapat kepuasan dg mencapai hasil dan lakukan kerjaan yang luar biasa.

Lantas kalo cewek?
Klo cewek mendefinisikan jati dirinya di tempat kerja -scr utama- berdasarkan kualitas relationshipnya. Venusian tentu juga menghargai efisiensi dan pencapaian, tapi mereka amat sangat mementingkan -lebih ketimbang Martians- nilai2 spt dukungan (dan mutual support), kepercayaan (dan saling percaya), kebersamaan, ekspresi personal dan komunikasi. Mereka merasakan kepuasan dengan berbagi, berkolaborasi dalam sebuah proses mencapai sukses lebih besar.

Artinya, mereka akan sangat peka banget ketika value2 itu terlanggar atau tidak bisa mereka penuhi secara layak. Ndak heran kemaren tu rekan kerja saya (Venusians) jd orang yang paling tertekan dg konflik di kantor :mrgreen:

Lebih jauh lagi, Scwharz bilang klo ketika cewek lagi stress (di tempat kerja), daya tangkapnya atas masalah2 di sekitarnya jadi bertambah luas. Cool. Tapi dari gitu lantas malah jadi kelebihan beban. Hiks. Dia lantas jadi banyak ngobrol ttg apa2 yang sdg dia hadapi. Bagi Martians, dia tampak spt mengeluh. Martians kadang malah ga ngerti kudu gimana klo si Venusian dah jd kayak gitu. In my case, saya seringkali nggak ngerti kudu ngasih respon gimana :mrgreen: (dan apakah mmg Venusian selalu mengharap respon? πŸ™„ ) Tapi klo kata Scwharz sih, Martians kudu belajar untuk mendengarkan (Listening, instead of hearing), jangan keburu kasih nasehat, kecuali klo diminta.

Fiuh… apa emang bener kayak gitu ya πŸ™„

Anyway, dari artikelnya, Schwarz berikan tips The Do’s and Don’ts utk para manager

To Manage Martians: DO

  • Do allow them to work on their own
  • Do motivate them by appealing to their ability to get the job done- the hero factor
  • Do praise and reinforce them by appreciating the TASKS
  • Do manage their stress by allowing ‘cave time’ and /or simple and quick criteria for what needs to be corrected.
  • Do act as if you trust he will succeed
  • To Manage Martians: DON”T

  • Don’t offer unsolicited or too much advice/help
  • Don’t focus too much on fleshing out all of the potential problems of a situation
  • Don’t manage stress by asking him to talk about it
  • Don’t act as if you do not trust he will succeed
  • To Manage Venusians: DO

  • Do allow for more collaborative work
  • Do motivate by appealing to ability to help the group
  • Do praise and reinforce by emphasizing importance to group/organization
  • Do manage stress by listening
  • Do pay attention and positively comment on the ‘little things’ she does.
  • Do build rapport by asking appropriate non-work related questions
  • To Manage Venusians: DON’T

  • Don’t solve problems too quickly (listen first)
  • Don’t focus exclusively on Tasks and ignore the relationship
  • Don’t wait for Venusians to bring up problems-ask about their concerns
  • Don’t withhold positive feedback
  • banner ad

    13 Responses to “Oalah, Pantesan Mbaknya Down Kayak Gitu”

    1. Abu Yusuf says:

      Martians kudu belajar untuk mendengarkan (Listening, instead of hearing), jangan keburu kasih nasehat, kecuali klo diminta.
      Sepakat 100%, dan itu berlaku umum, gak cuma dalam urusan pekerjaan aja, tapi di kehidupan sehari-hari bahkan dalam rumah tangga.
      They just need us to listen to them, that’s it. and the rest will go on.
      Itulah mengapa tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut.
      Supaya kita lebih banyak mendengar.

    2. Guntar says:

      Padahal klo saya (dan juga Martians?) curhat ke orang lain, termasuk ke Venusians, yg saya harapkan adl feedback atau usulan solusi, bukan cuman sekedar didengarkan :mrgreen: Dan saya termasuk orang yg pelit tuk curhat. I’d like to keep it for myself.

    3. SS says:

      Gimana dengan penghuni planet Bumi, alias Martians yang punya sifat Venusians, dan Venusians yang berpikir seperti seorang Martians? πŸ˜€

    4. tentng_kita says:

      Speechless. Kayaknya semua informasi bener tuh. I do sometimes facing stress n tentunya lebih senang curhat ke colleague yg lain.
      Dearest SS, I just got a little bit confuse. Is it a fact that Martians who act like Venusians really exist? Yah, cuma nggak bisa ngebayangin kalo Martians punya sifat Venusians juga. Syukur aja dikantorku nggak ada Martians yang segitu.. Huahuahuhaua..

    5. dianika says:

      Tetapi memang kadang atau sering ya cewek bersikap seperti itu. Sekadar menyampaikan satu hal yang bahkan sesungguhnya kelewat sepele.

      Smg orang yang menjadi seringkali membuat Anda kebingungan untuk memberi respons itu bisa menjadi dirinya sendiri. Tetapi saya kira, memang akan lebih baik jika saling mendengarkan.

      Congratulation, it’s a nice blog!

    6. Guntar says:

      Bagi martians yg punya sifat2 venusian, pasti itu krn dia “didewasakan” dg lingkungan pr venusian. Shg dia sampe menganggap aktivitas berbagi & pengekspresian emosi sbg sebuah kewajiban :mrgreen:

      Anyhow, saya mengenal model organisasi yg disebut sbg “feminine organization”; anggotanya cowok atau cewek, menggunakan model kolaborasi yg melibatkan emosi, explicit mutual support dan emotional feedback satu sama lain. Model organisasi ini meyakini bhw aktivitas wajib kaum Venusian bagus untuk diterapkan dlm mengkonstruksi struktur & kinerja organisasi.

      Dan saya sendiri menganggap venusian memang amat bagus dalam membangun atmosfer kerja yg ndak garing πŸ™‚

    7. aribowo says:

      halo salam kenal..
      ini kunjungan pertama, jadi harap maklum yach kalo lum bisa kasih komen

    8. nova says:

      Secara umum saya tidak begitu sepakat dengan generalisasi bahwa laki-laki memiliki sifat mars sementara perempuan lebih venus. Ketika saya membaca buku serupa tulisan John Gray, sebagai makhluk yang dapet cap venus, saya merasa sangat dianggap lemah. Venus butuh diperhatikan lah.. butuh dikasihi lah.. butuh dibantu… Halah.. Sangan terkesan bahwa venus terlalu ‘fragile’.

      Sebaliknya, laki-laki yang dicap mars sangat terkesan arogan, mau menang sendiri dan gak butuh bantuan. Padahall..ada juga, dan sering saya temukan di kantor, martian yang selalu mengeluh dengan pekerjaan-pekerjaannya, minta didengerin pula!

      By the way, saya cenderung dicap sebagai martian oleh teman-teman saya para pembaca setia John Gray. Jadi, saya gak normal??

    9. Ollie says:

      hihi bisa dikembangin dan dibikin jadi buku nih πŸ˜›

    10. Guntar says:

      #6 Saya sdr melihat fenomena Mars & Venus sbg bentuk kecenderungan dasar. Adl kurang bijak utk mengkotak2kan diri kita pada salah satunya.Krn bila hal itu dilakukan, yg tjd adl ekstrimitas;apa yg awalnya jadi kekuatan malah jadi kelemahan.

      Venusian mentok akan jadi yg mbak Nova sebut sbg fragile.Sementara Martian mentok, saya pikir akan jadi Hero-Syndrome; the saviour. Mengangungkan kemandirian, menganggap berbagi sbg sebuah kelemahan dsb.

      Apakah ktk saya menauladankan diri sbg pribadi yg mempromosikan kolaborasi yg pentingkan the-human-side-of-business, lantas saya disebut Venusians?

      Ya terserah sih :mrgreen: .Tp klo saya lebih memilih utk mensituasikan diri dlm bentuk yg kita memang akan bisa produktif di sana.

    11. suroi says:

      kalo di kantorku pembagian karakter kyk gitu ga begitu nyata
      tergantung beban kerja πŸ˜€

      sering malah aku berhadapan dengan rekan kerja cowok yang bersikap kayak cewek klo ngadepin masalah
      hehehehe

      anyway…
      sekedar mampir…masih di sby ya ?

    12. ani says:

      gitu deh ribetnya nyatuin dua kepala yg beda…tapi yg jelas hidup jd lbh berwarna dg mengenal byk karakter di dunia krj,yg jls harus selalu ada toleransi ya.Ribetnya klo tryt pribadinya mood2an tambah gawat tuch!!!But so far so good kok slm ini dgn rekan2 krj.

    13. John Camaro says:

      Interesting article. Thanks.

    Trackbacks/Pingbacks

    1. Bintang Tauladan ! » Blog Archive » Makasih Lho, Rivalku Sial*n :) - [...] Oalah, Pantesan Mbaknya Down Kayak Gitu [...]

    Leave a Reply