Menilai Keharmonisan Pasangan Dari Perabotan Rumah

Menilai Keharmonisan Pasangan Dari Perabotan Rumah

Ternyata kita menilai bagaimana keharmonisan hubungan suatu pasangan suami istri dengan melihat berapa banyak barang2 atau perabotan rumah yang pasangan itu beli bersama.

Para psikolog baru-baru saja menaruh perhatian yang serius terkait bisakah kita melihat bagaimana kesehatan hubungan pasangan suami istri dari rumah dan ruang kerjanya. Perihal semacam ini pernah dilakukan oleh Sam Gosling dari Universitas Texas. Dia awalnya mengumpulkan partisipan yang kemudian diminta untuk mengisi kuesioner kepribadian standar. Setelah itu, dia mengirim sebuah tim pengamat untuk melacak dengan cermat sudut-sudut ruang tinggal dan kerja para partisipan. Apakah kamarnya berantakan atau rapih? Poster semacam apa yang dipasang di dinding? apakah mereka punya tanaman? Jika iya, berapa banyak?

Penelitian telah menunjukkan bahwa, semisal, kamar tidur dari orang2 kreatif sebenarnya tidaklah berisi majalah dan buku yang lebih banyak ketimbang mereka yang kurang kreatif. Hanya saja bahan bacaan mereka jauh lebih kaya dan beragam dalam hal genre. Sama juga, orang ekstrovert biasanya punya ruang kerja yang lebih hangat dan bersifat ‘mengundang” ketimbang mereka yang introvert. Gosling menyimpulkan bahwa banyak aspek kepribadian seseorang tergambar di lingkungan sekitar mereka.

Yang menarik adalah bagaimana kemudian hubungan sebuah pasangan bisa diketahui dari lingkungan sekitar. Untuk ini, maka silahkan Anda datangi ruangan di dalam rumah Anda, atau teman Anda, yang biasa digunakan untuk menjamu tamu. Lihatlah sekeliling ruangan. Lalu di secarik kertas, buatlah daftar berupa lima benda yang paling menarik perhatian Anda. Ini bisa jadi foto, poster, lukisan, meja, kursi, tanaman pot, gadget, barang elektronik, apapun yang menarik perhatian. Selanjutnya, coba ingat-ingat dari manakah atau bagaimana Anda membeli barang-barang itu. Artinya, apakah itu yang beli pasangan Anda (1), atau Anda sendiri (2) atau Anda membelinya bersama sama (3). Buatlah cawang dalam tiga kategori itu. Tapi agar ribet, beri saja cawang pada barang2 yang dibeli bersama-sama, atau atas usulan/pertimbangan bersama.

Lantas?

Menilai Keharmonisan Pasangan Dari Perabotan Rumah

Nah, psikolog bernama Andrew Lohmann dari Universitas Claremont mengatakan bahwa setelah mengambati sekitar seratus pasangan, dan meminta mereka untuk merampungkan aktivitas cawang seperti di atas. Seluruh pasangan tersebut kemudian juga diukur dengan suatu metode terkait bagaimana tingkat kedekatan mereka satu sama lain. Hasilnya; banyaknya jumlah cawang (artinya banyak barang yang dibeli bersama) menunjukkan tingkat hubungan yang lebih dekat dan sehat. Di sana tampak tendensi untuk sama-sama memandang hubungan mereka berjangka panjang, serta ada kesediaan lebih besar untuk menghabiskan waktu bersama dan berupaya untuk jadikan hubungan mereka berhasil.

Benarkah itu? Silahkan saja Anda coba dan nilai sendiri 🙂 Saya sendiri sih menilai itu berlaku bukan hanya untuk barang2 di ruang tamu, melainkan (hampir) semuanya. Semakin suami atau istri beli barang sendiri2 tanpa obrolan (meskipun dua2nya bekerja), itu malah jadi indikasi adanya masalah komunikasi di antara mereka.

banner ad

Leave a Reply