Makasih Lho, Rivalku Sial*n :)

rival-01Beberapa hari terakhir adl hari yang sedemikian “berkesan” bagi saya. Keletihan fisik karena aktivitas workaholic ketambahan ama greges-demam karena perubahan cuaca. Pulang kerja lha kok langsung roboh, ndak sempat lg fitness barang sebentar. Dah gitu lalu datanglah kabar yang mbikin saya seolah kejatuhan beban.

Rekan kerja saya nyodorin informasi pesaing terdekat, dengan produk yang persis serupa dg apa yang sedang saya dan temen2 bikin. Yes, I know, persaingan memang wajar. Masalahnya saya udah kadung berkeyakinan bahwa kami tidak sedang memiliki pesaing terkait dg strategi blue ocean yang kami terapkan. Strategi unggulan kami bukanlah terkait dg produk apa yang dijual, melainkan ttg bagaimana kami membuat & menjualnya.

Lebih dari sekedar strategi pemasaran yang berbeda, proses bisnis yang kami terapkan dalam memproduksi dan mendeliver produk pun sudah amat saya yakini akan menjauhkan kami dari lautan persaingan yang sudah berdarah-darah (the red ocean).

Tapi ternyata saya salah. Seperti kejatuhan beras satu ton aja. Strategi Blue Ocean memang ndak semudah membalik telapak tangan.

rival-02
To make things worse, pesaing kami ternyata sudah launching sejak lama, dg kampanye pemasaran besar-besaran di mall pusat teknologi di Surabaya. Produk mereka lebih kaya dan beragam, dengan paket versioning yang mantap. Kemasan pun lebih oke, dg model & warna yang amat saya sukai. Belum lagi kekuatan distribusi dan dukungan relasi formalnya.

Padahal bulan ini adalah tenggat terakhir untuk persembahkan prestasi ke komisaris, terlepas dari kemelut yang terjadi kapan hari. Klo cash-in bulan ini ga memuaskan, bisa terancam ngutang nih buat sekedar bayar kost2an :roll:.

Mencari-cari alasan & pembenaran bisa mjd refleks alami saya ketika stamina mental lagi payah. “Ah, becking mereka kan emg kuat, dan mereka jg lebih lama”, “Kita kan emg kalah start & modal”, “Kita emg masih muda di bisnis ini, wajar lah klo kalah ma yang dah senior”. Justifikasi emg mbikin nyaman, tapi saya ndak pergi ke mana2 dg cara itu.

Akhirnya, taking a break emg perlu. Istirahat, tidur & maem layak, sillaturahmi ke rumah temen, maen game Metal Gear Solid, ama mbaca2 komik Chinmi.

Serasa tersindir, mbaca Chinmi no.34 punya temen kantor mbikin saya ketawa lepas. Di situ Chinmi inget ma petuahnya guru Soshu,

“Kamu jangan membuat batasan bagi dirimu sendiri! Yang membuat batasan tu adl Rasa Puas Diri dan Putus Asa”

Kenna’ deh :mrgreen:. Saya harus akui bahwa khilaf saya kemaren adl krn saya keburu berpuas diri dg apa2 yang sudah saya paham dan jalani; entah terkait dg strategi, taktik atau bentuk inovasi. Sikap berpuas diri itu udah jadi batasan bagi saya. Dan tentunya ini juga berlaku pada perihal yang lain. Anda juga bisa lakukan evaluasi diri saya kira.
rival-03
Klo putus asa, ini nih. Emg serem rasanya klo scr mendadak temukan bahwa kita punya jeda yang jauh dg rival bisnis kita. Kayak mancal sepeda terus tiba2 disalip ma si Komeng dg Yamaha MXnya (emoh mbayangin dibalap ma ferrari; saya berhati2 dlm beranalogi biar nggak memperparah asosiasi emosi :mrgreen:). Tapi klo ikhtiar belum kelar, rasanya tergesa2 mo bilang putus asa.

Akhirnya, asalkan kita udah bisa mengumpulkan sejumlah compelling reason; alasan2 yang sedemikian kuat dlm menggerakkan emosi, maka tembok pun dihajar. Keberanian pertama yang diperlukan adalah untuk memulai, atau terus melaju, tanpa ada jaminan untuk sukses sekalipun. Keberanian kedua yang diperlukan adl keberanian utk terus bertahan -to endure, to persist- dan terus bekerja lebih lama ketimbang yang lain.

Untuk menghadapi persaingan itu sendiri, ada dua cara yang bisa kita tempuh untuk bisa jadi pemenang.
rival-04
Cara pertama; kita bisa unggul ketimbang pesaing klo si rival itu punya performa lebih jelek ketimbang kita. So? Ya udah, jegal aja jalur distribusi dia, teliti dan ekspos sekecil2 aib produk maupun institusinya, hasut orang2 di dalamnya, atau apalah. Lakukan apapun; klo perlu bikin divisi tersendiri untuk ini.

Tapi klo kita ngerasa malu bila cara2 ini diketahui orang lain; brati ini bukan tindakan bener. Toh juga ada kaidah;

“Jangan sampe kebencianmu pada rival bisnis membuat kamu bersikap tidak adil pada mereka” 8)

Dengan kematangan emosi yang masih spt skr, saya masih menganggap rival tu buruk bagi kesehatan :mrgreen:. Jujur saya masih merasa sakit hati, dongkol, dan benci terhadap sang rival sial*n itu :twisted:. Panas juga rasanya mbaca artikel2 dan testimoni yang menyebut2 sang rival.

rival-05

Tapi ya krn pengennya berbisnis dg tauladan & penuh hikmah (tagline Blog, uhui :mrgreen:), ya gimana2 kudu pake cara yang baik donks. Adalah lebih tampan dan handal bila langkah yang diambil adl perkuat kompetensi diri, dg cara apapun yang tidak ada unsur pendzoliman thd rival di sana. Dongkol pun gpp, asal tindak konkritnya tetep bijak dan ga manjakan ego. Cari tau apa2 yang mbikin pesaing sukses, lalu tiru & tambah2i sendiri. Ini adl cara kedua.

I’ve got to admit, rival itu bagus! Mereka (pd akhirnya saya temukan pesaing blue ocean saya ndak cuman satu :evil:) membuat saya lebih mengenal diri, membuat saya mengenali pola keberanian baru, membuat saya tak terpuaskan dg cara2 yang lebih bijak, membuat saya lebih matang dalam berbisnis, dan membuat hasrat kerja keras-cerdas-ikhlas saya lebih garang & terarah.

And now I even suggest you to have one ๐Ÿ˜›

banner ad

25 Responses to “Makasih Lho, Rivalku Sial*n :)”

  1. haikal00 says:

    mmmm.. actually I currently struggling againts myself ๐Ÿ™
    project lagi (agak) idle.. less pressure makes me perform worse than usual..

  2. dianika says:

    Tulisan yang menarik. Ada sisi lain yang menggugah saya. Terpenting, membangkitkan semangat.
    Saya sepakat bahwa kita tidak boleh membuat batasan bagi diri kita sendiri. Yang membuat batasan itu adalah Rasa Puas Diri dan Putus Asa. Hanya rasa puas dan putus asa yang membuat kita menghentikan langkah dalam berusaha atau meraih sesuatu.
    Jadi ingat pada satu film RACING STRIPES. Ada satu kalimat yang senada. Jika tidak yakin akan berhasil, maka berhentilah mencoba!
    So nice…!

  3. Putri says:

    mau njelasin ndak blue ocean dan red ocean itu apa? atau saya harus baca buku tertentu… artikel tertentu mungkin …

    thanks ^_^

  4. Donald says:

    Saat yang menyesakkan memang (kalau dibayangkan, maklum saya sendiri masih kurang pengalaman :)). Untuk kondisi-kondisi startup sepertinya saya bisa menyarankan tulisan-tulisan Paul Graham, misalnya How to Start a Startup atau How to Make Wealth. Menurut saya sih sangat cocok dan bagus sekali.

    Untuk Putri:
    Ide ini diambil dari buku Blue Ocean Strategy. Ringkasannya bisa dilihat di http://www.blueoceanstrategy.com/pages/summary.htm.

  5. SS says:

    STRATEGI SAMUDRA BIRU
    BLUE OCEAN STRATEGY
    “Ciptakan Ruang Pasar Tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi Relevan”

    ISBN: 9789791601177
    Pengarang: W. Chan Kim. Renee Mauborgne
    Penerbit: SERAMBI
    Penerbitan: 2002
    Bahasa: INDONESIA
    Sampul: Hard Cover
    Ukuran: 16 x 24 cm
    Berat: 0.50 kg
    Jumlah Halaman: 315 hal
    Harga: Rp 69.900,00

    Hihihi.. Jadi ngiklan ๐Ÿ˜›

    Artikel yang nyangkut-nyangkut Blue Ocean Strategy banyak kok. Browse aja. Happy reading ๐Ÿ˜‰

  6. Putri says:

    โ€œCiptakan Ruang Pasar Tanpa Pesaing dan Biarkan Kompetisi Tak Lagi Relevanโ€

    … mmm … memangnya ada pasar tanpa pesaing … bukankah kompetisi pasti akan ada … sekarang atau nanti …

    ^_^ … belum baca bukunya nanya mulu. justru karena blum baca kan … klo dah tau kan ga tanya.

  7. Guntar says:

    Haikal:
    Salut deh ma Haikal yg menyenangi pressure. Klo gitu, mbikin pressure sendiri aja dg inisiatif yg diumumkan ke temen2, biar ada beban utk menuntaskannya ๐Ÿ˜›

    Dianika:
    That’s so nice. Klo ga yakin berhasil, tanya dulu deh ke diri sendiri, “Kaki penopang keyakinan itu dari mana, valid kah?” ๐Ÿ™‚
    Btw, yakin-ga-berhasil ma ga-yakin-berhasil tu sama ngga ya? ๐Ÿ™„

    Donald & SS:
    Makasih banget ya reverensinya ๐Ÿ˜›

    Putri:
    Princess, saya sbnernya dah mo posting ttg Blue Ocean. Tapi kayaknya perlu cari different angle dulu deh biar ndak basbang. Paling ngga nunggu pengalaman pribadi terkait dgnya udah bisa jadi pembelajarn yg layak utk dibagikan. Tunggu aja yach ๐Ÿ™‚

  8. Fajar says:

    salam!
    Guntar tetep wae “Pemandu Guntar” ya ?!

  9. Kreshna says:

    Saya juga kurang mengerti tentang Blue Ocean Strategy yang diterapkan. Bila hanya menerapkan strategi pemasaran, proses produksi, dan proses distribusi yang berbeda, bukankah itu namanya hanya diferensiasi saja? Apa bedanya antara Blue Ocean Strategy dan sekedar diferensiasi? Lalu, Anda tulis bahwa pesaing Blue Ocean Anda bukan hanya satu lagi. Kalau banyak, jadi Red Ocean lagi donk namanya?

    Mungkin saya harus menunggu posting berikutnya ya untuk memuaskan rasa penasaran saya. Anyway, another great post from you… Salut…

  10. linda says:

    yg sabar mas, semoga bisa menjadi ladang amal dg sikon yg ada

    btw, saya bukan programmer kok mas. malah gatek abis sama yg namanya coding. salam kenal ya, makasih udah mampir. blognya keren euy

    benter banget mas โ€œJangan sampe kebencianmu pada rival bisnis membuat kamu bersikap tidak adil pada merekaโ€

  11. Guntar says:

    Fajar:
    Scr formal, saya dah ndak di pelatihan lg sbg pemandu/public speaker. Masih dalam pertapaan nih 8)

    Kreshna:
    Komentar yg amat cerdas & berwawasan sekali, mas Kreshna ๐Ÿ™‚
    Ijinkan saya menyebut apa yg saya alami sbg Blue Ocean Illusion.
    Saya (dkk) kemaren tu sibuk berkutat pd analisa utilitas pembeli, termasuk menentukan harga yg pantas utk menciptakan market buzz. Inovasi costing jg dilakukan utk mensiasati agar proses produksi & delivery bisa ciptakan margit profit yg sehat. Segala hambatan kunci internal spt stagnansi, ketersediaan resource dan aspek motivasi juga udah masuk dlm checklist.
    Tapi tau nggak, tyt kami tidaklah bener2 bisa merekonstruksi market boundary. Shg benar kata Anda, udah bukan blue ocean lg namanya. Makanya kemaren saya sampe kejatuhan beban 15 ton :mrgreen: Bukti bhw saya masih belum bener2 paham ttg Blue Ocean Strategy ๐Ÿ™„

    Linda:
    Iya, mbak Linda. Makasih, semoga pd akhirnya jg bisa jadi ladang uang :mrgreen:

  12. Putri says:

    semangat … semangat … hajcha … hajcha … fighting … ^_^ … fighting …

  13. Putri says:

    anyway … bukan kejatuhan 15 ton … tapi kejatuhan 6 ton … 1 ton + 5 ton masih 6 ton kan … hehehe … ga penting bgt. ^_^

    salam …

  14. MaIDeN says:

    Yang susah itu, bagaimana caranya biar dibeli orang ๐Ÿ˜‰

  15. my first visit nih…
    content blognya bagus, tampilan juga ok punya…
    I think you’re very talented person.

    Keliatannya wawasanmu banyak banget ya..
    lucu juga sumber inspirasi’mu bisa dari komik chinmi ๐Ÿ™‚

    btw, link’mu ke friendster di halaman about, kurang huruf ‘r’, jadinya cuma http://www.friendster.com/gunta
    gak bisa di-klik..

    keep going, be success..

  16. Guntar says:

    Putri:
    Dalam operasi string, 1 ama 5 jadinya “15” (alesan ah :mrgreen:) Salam juga, Putri. It’s nice to have you here ๐Ÿ˜›

    Maiden:
    Sepakat. Jd tantangannya adl membuat apa2 yg emg bisa dijual, bukan menjual apa2 yg bisa dibuat, mentang2 bisa mbikin ๐Ÿ™‚

    Yohan:
    Makasih. Blog mas Yohan jg penuh ilmu tuh ๐Ÿ™‚
    Dan tunggu aja, lain kali ta’kasih posting dg hikmah yg diambil dr Dragon Ball, Slam Dunk, Naruto dan yg lain 8) :mrgreen:

  17. haikal00 says:

    Yee, sapa bilang sy seneng ditekan.. jelas2 ngga’ lah.
    Maksudnya itu.. biasanya klo lagi banyak kerjaan alias sibuk bgt, produktifitas nya bagus..
    dan klo lagi ga banyak kerjaan, jadinya malesan.
    Maunya itu.. ga banyak kerjaan + produktifitasnya (tetep) bagus.. gitu!
    siapa juga yg seneng ditekan..

  18. Hasan says:

    dalam penerapannya blue ocean itu…ada cara sistematisnya ga sih, pake tools-tools tertentu atau ndak..? atau banyak ngandelin insting aja ?
    makasih..

  19. Guntar says:

    Haikal:
    Ya wis, ndak ditekan. dipijit2 ajah ya :mrgreen:

    Hasan:
    Cara sistematisnya ada;ya spt yg ada di bukunya ๐Ÿ™‚ Mulai dari Blue Ocean Idea Index yg terkait dg Utility, Price, Cost dan Adoption. Trus juga ngatasin ganjalan2 dari perusahaan itu sendiri yg terkait dg cognitive, resource, political dan motivational. Bisa jd semacam checklist klo dijabarkan. Tapi ya gitu, klo cuman dianggap spt checklist, ntar bisa gagal spt saya :mrgreen: Ada perihal2 penting yg kudu diperhatikan; ntar klo saya dah bener2 temukan akan saya posting di sini ๐Ÿ™‚

  20. mbah dipo says:

    yah .. kalo simbah cuma pakai Ocehan strategy…. ngomong doang, :D.. lha cuma bakulan permen…

  21. ndoro kakung says:

    wah, untung perusahaan sampean belum kecemplung ke red ocean, kan?

  22. Guntar says:

    mbah Dipo:
    Lha, bakulan permen kan bisa juga pake blue ocean. Dulu tuh sempet ada kan permen2 bungkus bertemakan partai atau perusahaan. Dan cukup laris. Lumayan deh sebagai sebuah strategy blue ocean. Bukan perkara diferensiasi, tapi pasarnya beda. Kompetisi udah jadi ga relevan lagi ๐Ÿ™‚

    Ndoro Kakung:
    Belum, Ndoro. Untungnya belum sampe kecemplung red ocean ๐Ÿ˜›

  23. Prihadi setyo Darmanto says:

    Ass. wr. wb,
    Mas Guntar, artikel ini menurut saya artikel bagus, cuman kalau tidak hati-hati menerapkannya bisa kurang berkah, mudah-mudahan saya salah.
    Btw, kenapa ya mas banyak orang pakai istilah asing (termasuk sampeyan he-he-he, maafin ya) dalam berstrategi? Apa tidak ada ide-ide yang “dol-able” tapi pakai bahasa ibu kita? Tks, www.

  24. yuda harja says:

    kok banyak teori … ๐Ÿ™

  25. Daniel says:

    Waduh beneran saya belum paham apa itu blue ocean apalagi red ocean..
    Tetap semangat saja mas guntar, nothing to imposible..
    .-= Daniel´s last blog ..Emas Kuning, Emas Putih dan Platinum =-.

Trackbacks/Pingbacks

  1. AkhmadGuntar dot com » Blog Archive » Migrasi Post dari BintangTauladanโ„ข - [...] Makasih Lho, Rivalku Sial*n Rival itu bagus! [...]
  2. 3 Langkah Sederhana untuk Bentuk Kebiasaan Berolahraga | AkhmadGuntar dot com - [...] salah, rival itu bagus lho untuk mendongkrak motivasi dan kompetensi. Milikilah rival untuk target kebugaran, entah rekan kerja, kenalan…

Leave a Reply