Kesalahan yang Perlu Dihindari pada saat Tes Wawancara Kerja

Kesalahan yang Perlu Dihindari pada saat Tes Wawancara Kerja

Dalam tulisan saya terdahulu, telah saya sampaikan tujuh kesalahan yang sering terjadi pada tes wawancara. Maka berikut ini adalah tambahannya:

8. Menjawab pertanyaan dengan sekedar “ya” atau “tidak”

Sang pewawancara kan ingin mengenal Anda dengan baik, dan itu tak mungkin terjadi manakala Anda miskin omongan dan enggan berinisiatif menjabarkan jawaban Anda. Pastikan Anda melengkapi jawaban Anda dengan cerita dan contoh konkrit.

9. Menghindari kontak mata.

Bila Anda menghindari kontak mata, Anda tak akan bisa membangun hubungan personal dengan pewawancara Anda. Kontak mata bisa membuat Anda tampak hormat dan perhatian. Tapi seperti yang telah saya sampaikan di tulisan sebelumnya, kontak mata memang tidak perlu dilakukan secara berlebihan.

10. Berbicara terlalu cepat

Ini khususnya bagi Anda para orang visual. Anda memang punya banyak informasi penting yang perlu disampaikan, tapi bukan lantas Anda harus berbicara sedemikian cepatnya sampai-sampai si pewawancara tak paham dengan omongan Anda. Setiap kali pertanyaan sedang diajukan, selalu sempatkan diri untuk menarik napas dalam-dalam, tahan sebentar, lalu lepaskan. Di sini Anda menggunakan pernafasan perut, bukan dada. Latihlah omongan Anda bersama teman untuk mengetahui kecepatan yang ideal untuk berbicara.

Kesalahan yang Perlu Dihindari pada saat Tes Wawancara Kerja

11. Tampak gelisah dan memperturutkannya

Orang yang gelisah biasanya menampakkan sikap tubuh yang buruk, misal saja memainkan gelang atau arloji di tangan, berkali-kali menggeser posisi pantat di tempat duduk, atau menggerak-gerakkan kaki seperti sedang bekerja dengan mesin jahit manual. Semua itu bisa membuat Anda tidak tampak profesional. Dan bila Anda tak kelihatan profesional, Anda tidak akan diterima.

12. Tidak menggali informasi terkait perusahaan

Manakala terhadap pertanyaan “Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?” seseorang menjawab dengan “Mmm….tidak banyak.” maka besar kemungkinan dia tak akan diterima. Tampaknya seseorang ini tidak cukup tertarik pada perusahaan ybs sampai2 dia malas melakukan riset terhadapnya, mencari berita2 di media terkait dengannya. Sama juga, jangan sampai kemudian ketika di akhir si pewancara menanyakan apakah ada yang hendak ditanyakan, lalu ditanggapi dengan “Anu, kalau boleh tahu, perusahaan ini sebenarnya bergerak di bidang apa, ya?”

12. Berbohong

Jangan berbohong atau menambah-nambahi bumbu atas pengalaman kerja atau sejarah akademik Anda. Sang pewawancara akan memeriksa itu semua. Bila ketahuan telah berbohong, Anda tak akan diterima. Bila sudah kadung diterima dan lalu ketahuan bahwa Anda berbohong, Anda akan dipecat.

13. Tidak menjawab pertanyaan

Ada kalanya seseorang tak bisa menjawab pertanyaan si pewawancara, lalu menyampaikan apa-apa yang tak ada hubungannya dengan pertanyaan. Jangan coba mengelak dari pertanyaan, si pewawancara pasti mengetahuinya. Yang parah adalah manakala seseorang gagal memahami maksud dari pertanyaan dan meracau tak karuan.

14. Bicara terlalu banyak

Sang pewawancara bukanlah sobat Anda, dan juga bukan therapist yang bermaksud untuk menyembuhkan penyakit Anda. Apa yang dia ingin tahu adalah kualitas dan kompetensi yang membuat Anda layak diterima. Dia tak ingin tahu tentang masalah dan urusan2 pribadi Anda.

15. Gagal “menjual diri” dalam menjawab pertanyaan

Anda harus menjawab pertanyaan dalam bentuk-bentuk yang itu bisa mengungkap kualitas diri Anda yang itu relevan dengan kebutuhan perusahaan. Bila misal Anda ditanya bagaimana penilaian sobat baik Anda terhadap diri Anda, maka alih-alih menjawab “Mereka pikir saya ini orangnya asyik dan gaul”, maka katakan “Mereka pikir saya ini punya prinsip, loyal dan bisa diandalkan. Para sobat saya selalu bisa percaya pada diri saya.”

16. Lalai mengucapkan terima kasih di akhir sesi wawancara

Di dunia bisnis, sikap ramah itu berbalas dan dikenang. Sang pewawancara akan menghargai manakala Anda bersikap ramah dan hormat.

17. Melupakan nama si pewawancara

Baik lupa pada nama-nama sang pewawancara atau menyebutnya dengan salah berkali-kali bisa membuat kesan sang pewawancara pada Anda jadi kurang baik.

18. Berbahasa secara tidak benar

Entah menggunakan bahasa gaul atau menggunakan bahasa indonesia secara salah akan membuat Anda terkesan tak profesional. Tak perlu juga mencampuradukkan bahasa indonesia dengan bahasa inggris untuk kata dan makna yang jelas-jelas telah terwakilkan dengan baik dalam bahasa indonesia, apalagi kalau sampai Anda melafalkannya dengan salah.

banner ad

8 Responses to “Kesalahan yang Perlu Dihindari pada saat Tes Wawancara Kerja”

  1. gajah_pesing says:

    ini yang bener-bener saia tunggu-tunggu informasinya, makasih uda share info pak…

    gajah_pesings last blog post..Workshop Joomla

  2. adi says:

    smg bermanfaat

  3. indra says:

    selamat malam Bapak…saya ingin bertanya…biasanya dalam interview beasiswa study kasus yg diberikan maslah seperti apa?bapak bisa beri contoh?saya mohon dibalas ya Pak…jik Bapak bersedia silakan bapak membalasnya di e-mail saya:umbelzzz@yahoo.com

  4. mas Indra, silahkan cek di yang berikut ini:

    Panduan Wawancara untuk beasiswa S1

  5. Ini niy yg sy cari.. (aplg sy srg ggl saat wawancara, hehe).thx.

  6. anton agus s. says:

    Terima kasih infonya… ^^

    • Ami says:

      Kalau menurut saya, situs yang behasril bukan hanya diukur berdasarkan hit statistik kuantitatif semata, namun lebih pada kualitas blog tersebut. Andaikan sebuah blog sangat ramai namun isinya hanya gosip ataupun menggundang kebencian, saya rasa blog tersebut hanya menggunakan jalan pintas untuk populer. Dari segi popularitasnya saja mungkin behasril, namun dari segi2 lainnya sepertinya sih belum tentu banget

  7. TANTI says:

    thanks ya pak sudah melengkapi bahan ajar saya

Leave a Reply to TANTI Cancel reply