Karakteristik Flow Produktivitas Khusyu’

Karakteristik Flow Produktivitas Khusyu'

Sesungguhnya kondisi flow atau khusyu’ itu memiliki ciri. Manakala kita paham tentang bagaimana karakteristik (produktivitas) khusyu’, kita akan jadi lebih punya gambaran tentang bagaimana cara mencapai kondisi ini. Sebelum kita benar-benar bahas bagaimana kiat mencapai flow, mari kita simak dulu yang berikut ini:

1. Merasa Tertantang Dengan Kerjaan Yang Ada Di Depan Mata.
Ini merupakan kondisi sekaligus prasyarat bagi tercapainya kondisi produktivitas khusyu’. Kesulitan dari kerjaan Anda haruslah berada dalam tingkatan yang “pas”. Terlalu gampang, Anda bakal bosan dan mandeg. Terlalu sukar, Anda bisa frustasi sendiri hingga akhirnya juga mandeg. Diperlukan keseimbangan antara tingkatan kompetensi dan tantangan yang dihadapi.

2. Terdapat Target Dan Sasaran Yang Jelas Untuk Diraih.
Target menciptakan sebuah mekanisme untuk mengukur perkembangan dan juga berikan perasaan sudah mencapai sesuatu. Dalam target yang jelas dan ekspektasi serta aturan pencapaian yang bisa dicerna dengan baik, flow akan mudah didapat. Sesuai karakteristik pertama, apa yang dimaksud untuk diraih di sini biasanya berada dalam tingkat yang sepadan dengan kompetensi dari si pelaksana.

3. Kekhawatiran Dan Frustasi Dari Keseharian Hidup Nyanggong Di Latar Belakang.
Ini adalah salah satu benefit dari Flow yang amat disukai. Sebegitu sibuknya Anda dengan kerjaan di depan mata, dunia sekeliling serasa lenyap atau ‘menghilang’ untuk sementara waktu. Dalam kondisi konsentrasi penuh ini diri Anda akan merasa rileks dan meninggalkan semua kekalutan dan kemelut hidup di belakang.

4. Serasa Lupa Waktu.
Tidak hanya itu, batin benar-benar terpuaskan manakala kerjaan di tangan telah dirampungkan. Waktu itu berjalan relatif bagi setiap orang. Bahwa waktu berjalan cepat bagi orang yang amat menikmati suatu aktivitas, hal ini juga berlakudalam kondisi Flow. Pengalaman subyektif seseorang terhadap waktu menjadi berubah karena baginya waktu serasa terdistorsi.

5. Bahkan Sampai Seolah-Olah Lupa Dengan Diri Sendiri.
Sedemikian tenggelamnya seseorang dalam aktivitas yang dilakukannya, fokus dari pikiran sadar dan bawah sadarnya bersarang pada aktivitas yang dijalaninya itu. Dia bisa jadi lupa bahwa dia belum makan dan sebenarnya tubuhnya kelaparan, dia lupa bahwa kepalanya tadi sedang merasa pusing, dan bahwa lututnya sedang lecet-lecet.

6. Hidup Di Saat Itu Saja Dan Merasakan Keasyikan Yang Amat Sangat.
Asyik di sini artinya terlarut, dan salah satu tandanya adalah bahwa dia tidak pernah kemudian untuk berhenti dan mempertanyakan “Apakah aku sedang merasa asyik?” Saking asyiknya dia menjalani, dia bahkan sampai tak sempat mempertanyakan tingkat keasyikannya. Dia juga tidak terdistraksi pada kualitas dari hasil kerjaannya nanti dan bagaimana ekspektasi dan penilaian dari orang lain nantinya. Dia benar-benar hidup dan menikmati saat itu saja, tidak berpikir jauh ke depan atau melihat ke belakang.

banner ad

Leave a Reply