“The weakest man is still STRONG, yet even the strongest woman is WEAK”, begitu isi SMS dari seorang teman pagi ini. Karena SMS ini datang dari seorang wanita yang tercitrakan sebagai “perkasa”, maka saya jadi mikir dalem nih. Jangan2 setiap wanita “perkasa” di muka bumi ini memiliki perihal behind-the-scene yang saya ndak tau.
Entah, saya masih bertanya-tanya. Apa ya maksud statemen itu?
Hmm.. apa ya? At first, it is sound a little bit weird. Tapi bila dibenahi, ada benarnya.
Untuk mencari tahu maksudnya, kayaknya sih perlu details drpd sang penulis sms itu karena tanpa details, maksud tulisan itu bisa meluas.
Kalo pada pengertian saya, mungkin sang penulis barusan putus cinta. Lalu ia menulis segitu.
Maaf ya kalo salah maksud. Ini cuma pikiran dari seorang yang dhaif \(”)/
Sebenernya saya lebih menghendaki utk melihat perkataan itu dlm konteks yg lebih umum. Semisal gini, dlm konteks kehidupan profesi dan politik, kaidah tsb berlaku. Tapi tidak dalam aktivitas2 yg wanita memang ditakdirkan utk cemerlang padanya.
Tapi pakar manajemen Tom Peters, dalam bukunya Re-imagine, bilang klo dalam beberapa belas tahun ke depan, dunia bisnis akan banyak dipimpin oleh wanita ^_^
klo g salah nangkep, artiny:
setiap org itu bisa kuat,dan bisa lemah dalam waktu yang bersamaan.
bknny fitrahnya emg gt?
Tinggal kita liat dari sudut pandang yang mana,,,
Seorang pengemis yang kita rasa lemah pun sebenarnya bisa jadi lebih kuat daripada kita,,,dalam hal menghadapi idup.
bgitu jg sebaliknya, dan bgitu juga untuk kasus2 lain.
Mudeng g?
Kurang lebih seperti itulah.
dan utk kasus yang ngirim sms itu, bisa jadi ada 2 kmungkinan:
1. Blio ny sndr yang gi kna masalah.
dg kata lain, butuh tmn cerita.klopun g pingin cerita, stidaknya hal itu yang sdang m’gmbr kan dirinya
ato
2. Bapak Guntarnya yang gi ada masalah
dg kata lain, dy minta bapak guntar cerita k dy, ato cerita k org lain.intinya jgn ngepek masalahnya sndr an.
Ntahlah,,itu yg May tangkep.
Alhmdllah klo emg bner.
maap y kalo salah. :p
wah wah, mbak May ini dalem ya orangnya. Yg namanya bahasa emg bisa mengandung banyak makna. Skr tinggal yg diajak bicara ini (dlm hal ini saya waktu itu) yg kudunya peka thd konteks dan situasi sang penyampai pesan 🙂
Terima kasih sudah berbagi pendapat 😛