Membeli jas hujan di musim kemarau adalah konsep orang2 kaya dalam berbelanja. Membeli jas hujan bukanlah di musim hujan kala barangnya sedemikian marak dan mahal, melainkan di musim kemarau di mana jas hujan ndak populer dan murah. Orang kebanyakan malah ndak habis pikir paling klo ngeliat kita beli jas hujan waktu kemarau :-p. Tp orang kaya menggunakan filosofi ini untuk semua pembelian.
Mereka bermental diskon setiap saat. Mereka melihat ke depan dan menjadwalkan pembeliannya pada waktu di mana harganya termurah. Mereka membeli ketika ndak ada orang yang pengen dan -bila perlu- menjual ketika permintaan atasnya tinggi.
Nah, untuk ngedapetin harga murah ini, kita perlu memperpanjang jangkauan perencanaan kita. Orang2 miskin biasanya punya jangkauan perencanaan yang pendek. Sementara itu, orang2 kaya -spt Anda udah bisa tebak- punya jangkauan perencanaan yang pendek dan tertata. Semakin tertata perencanaan pembelian kita, makin murah biaya hidup kita.
Sedikit selingan menarik; rata2 perusahaan di Amerika memiliki jangkauan perencanaan sepanjang 5-tahun, sementara rata2 perusahaan di Jepang memiliki jangkauan perencanaan sepanjang 150-tahun! Anda mungkin bertanya2 gimana orang2 Jepang bisa ngerti apa yang akan terjadi dalam waktu 150 tahun itu. Well, ndak perlu. Karena mereka meyakini masa depan adalah sesuatu yang mereka wujudkan.
Nah, klo untuk kita, perlu kiranya kita mulai memperpanjang rentang perencanaan kita. Klo rentangnya biasanya seminggu, jadikan 30 hari. Klo biasanya sebulan, jadikan tiga bulan. Pokoknya makin panjang kita merencanakan, makin murah biaya hidup kita nanti.
Dari situ, kita kemudian ajukan pertanyaan: “Apakah yang perlu aku lakukan sekarang untuk memastikan apa2 yang aku butuhkan dalam -misal- 90 hari ini bisa dibeli dengan lebih cerdas?” Apa ada yang ultah? Apa perlu beli tiket pesawat? Apa ada barang2 tertentu yang peka terhadap musim atau trend?
Pokoknya gini, klo kita pengen belajar mengontrol keuangan kita, kita harus belajar mengontrol waktu kita. Dan kunci dari mengontrol waktu adalah dg memperpanjang rentang perencanaan pembelian kita. Inilah maksud dari “Time is money” 🙂
Tapi kalo lagi pengen duren, sementara belum musim duren.. kan jatuhnya mahal tuh :p Hehe..
Oya, saya belum pernah ke Lombok. Rencananya sih akhir tahun ini mau ke Rinjani sama teman-teman. Berminat gabung?
selain orang2 kaya, pra pelajar perantauan juga menerapkan prinsip sama pas ‘beli jas hujan’ ^^;;
nice article!! =)
Nova:
Klo pengen duren, tapi belum musim duren… ugh… iya ya 🙄
Dika:
LoL. Iya, betul. Para pelajar perantauan emg pinter klo dah urusan berhemat. Termasuk urusan minjem uang; pinjem uang di awal bulan, kala kantong2 temen masih tebel. jadi bukan di akhir bulan
Pernahkah anda sebel dg jas hujan saudara?Silakan kunjungi tulisan di blog saya ini.http://iklan-2.blogspot.com/