Banjir Email dan Telepon Bikin Bodoh & Tingkat IQ Menurun

banjir email distraksi produktivitas
Banjirnya email yang tak pernah henti, panggilan telepon dan instant message bisa mengakibatkan penurunan IQ lebih banyak ketimbang dampak dari menghisap mariyuana, demikian berdasarkan hasil penelitian di Inggris dari Universitas London, atas sponsor dari Hewlett-Packard. Bukannya meningkatkan produktivitas, aliran tak henti dari pesan dan informasi bisa secara serius mengakibatkan penunurunan kemampuan seseorang dalam berfokus pada tugasnya.

Delapan relawan diminta untuk melakukan aktivitas pemecahan masalah, pertama di ruangan yang hening dan kemudian dengan dibombardir dengan email dan panggilan telepon yang berdatangan masuk. Meskipun mereka diperbolehkan untuk tidak menanggapi seluruh pesan yang masuk, peneliti menemukan bahwa tingkat perhatian mereka bagaimanapun telah menjadi amat terganggu.

Yang mengagetkan, tingkat kecerdasan (IQ) rata-rata mereka menjadi berkurang hingga 10 poin – dua kali lebih besar ketimbang para pengguna cannabis (medical mariyuana). Tapi tidak semua orang terpengaruh dalam tingkatan yang sama – laki-laki ternyata dua kali lebih terdistraksi ketimbang perempuan. Ini tentunya karena laki-laki secara unik berbeda dengan perempuan.

“Jika terus dibiarkan, gejala info-mania’ ini akan merusak performa karyawan akibat pengurangan ketajaman pikiran yang ditimbulkannya,” begitu kata Glenn Wilson, dokter penyakit jiwa dari University of London yang bertanggung jawab atas studi ini. “Ini adalah fenomena yang sangat nyata dan telah luas berkembang.”

Wilson juga menambahkan bahwa bekerja di tengah-tengah serbuah informasi bisa mengurangi kemampuan untuk berfokus sebanyak kehilangannya atas tidur nyenyak di malam hari.

Polling yang dilakukan pada 1100 pekerja menunjukkan bahwa kebanyakan mereka telah semacam kecanduan terhadap beragam model komunikasi. Satu di antara lima pekerja mengatakan bahwa mereka akan langsung menjawab pesan (SMS/email) selama waktu makan siang atau temu sosial. Dua pertiga darinya mengaku masih mengecek email di luar jam kerja dan bahkan di waktu liburan.

Christopher Kimble dari University of York, Inggris, menambahkan bahwa kualitas informasi yang terkandung dalam komunikasi juga menjadi salah satu masalah besar bagi para karyawan.

Dalam penelitiannya yang dilakukan di banyak perusahaan besar multinasional, tersebut bahwa karyawan kunci, seperti sekretaris dan staff dukungan IT, bisa sangat terpengaruh oleh email yang tak lengkap atau menyesatkan. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, manakala obrolan (lebih) singkat via telepon sesungguhnya akan jauh lebih efisien.

Rasanya masih bisa diterima kan ya, cek mail kan cuma beberapa saat saja. Begitu juga main satu kali ronde game lagi. Tapi satu menit kemudian kita menghadapkan diri pada pilihan yang sama, hingga beberapa jam kemudian kita berkata, “Lho, waktuku tadi sduah habis buat apa aja?!”

Kemalasan akibat internet dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa internet merupakan tempat menghibur diri dan keluar dari stres.

banner ad

6 Responses to “Banjir Email dan Telepon Bikin Bodoh & Tingkat IQ Menurun”

  1. aRuL says:

    wekz postingannya menohok banget buat yang internet addicted nih pak.Kadang internet berubah sasaran yang dulunya jadi sumber kerja dan informasi namun sekarang sebagai salh satu hobi 😀

  2. parvian says:

    ini penelitiannya valid nggak pak ya? wehehehehe saya suka pake internet neh 😀

  3. bimo says:

    mana…mana..mana…

  4. bookmark your blog…thanks 4 share

    *blogwalking nich….mampir ke tempatq yach..*

  5. Great post…..bookmarking your website…

    Thanks

    *blogwalking nich….mampir ke tempatq yach..*

  6. Rinto says:

    Adiksi pada manusia, termasuk anak, bermuara ke perubahan sirkuit otak. Sel otak yang memproduksi dopamin menjadi mengecil, sehingga sel itu mengerut dan tidak bisa berfungsi normal. (Koran Tempo 11/3/09)

Leave a Reply