Bagaimana Cara Berhenti Kerja (Resign) yang Baik

Bagaimana Cara Berhenti Kerja (Resign) yang Baik
Jika Anda telah sungguh2 yakin bahwa resign adalah keputusan yang terbaik bagi Anda, maka penting sekali bagi Anda untuk menunjukkan cara-cara yang baik, santun dan patut. Berikut ini adalah apa-apa yang baik untuk Anda lakukan tatkala hendak resign.

Berikanlah pemberitahuan sejak dini. Kabar-kabar yang lumrah tu antara dua sampai empat minggu. Tapi mengingat setiap perusahaan bisa punya aturan berbeda, maka silahkan cek panduan karyawan yang ada.

Beritahu dulu supervisor Anda. Ikuti rantai komando yang ada di perusahaan Anda. Manakala Anda keburu bilang ke rekan kerja dan lalu mereka bicara ke mana-mana, bisa terancam reputasi Anda. Jangan munculkan deJikapun Anda bermaksud resign tapi tidak dalam waktu dekat, berhati-hatilah, jangan sembarangan bicara kepada rekan kerja. Bisa-bisa omongan Anda itu akan sampai ke pihak HRD yang akan langsung “mengadili” Anda.

Tawarkan bantuan pada HRD Anda dalam mencari pengganti buat Anda. Sungguh, ini akan sangat membantu perusahaan. Kepergian Anda tidak akan dianggap ‘lari tanpa tanggung jawab’ oleh kalangan tertentu (biasanya sih oleh mereka yang tak tahu menahu alasan Anda pergi).

Jangan menghilang selama minggu-minggu terakhir dari pekerjaan Anda. Tetaplah bekerja bersama tim Anda. Jangan terkesan meninggalkan beban, bahkan sejak Anda belum benar-benar keluar dari kerjaan.

Sebelum pergi, pastikan Anda telah miliki info contact dari supervisor kunci dan rekan kerja. Mereka semua bagaimanapun adalah relasi Anda dan berpotensi untuk bisa terus menjalin hubungan profesional yang sinergis di kemudian hari.

Sehingga tentu saja, apapun kondisinya, upayakan semaksimal mungkin Anda menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan dan orang-orang yang ada di sana. Bersikaplah baik, meskipun Anda buenci banget ama bos Anda. Ingat, bos Anda nantinya bukan lagi bos Anda, melainkan bagian dari jaringan Anda. Dengan demikian, urusan dan tabiat hubungan yang Anda punya dengan bos Anda tidaklah lagi sama. Ketahuilah, orang yang breng*** di tempat kerja ternyata bisa malah-malah buaik dan nyenengin ketika di luaran. Ya memang tidak selalu sih, tapi kemungkinan itu ada. Saya sendiri menemukan bahwa mereka yang cocok dan enak untuk dijadikan teman (ngobrol, hanging out) tidak lantas jadi relasi atau partner kerja yang cocok. Demikian juga sebaliknya; mereka yang tidak Anda sukai sebagai rekan kerja bisa jadi teman hanging out yang enak. Coba aja deh.

Bagaimana Cara Berhenti Kerja (Resign) yang Baik

Ungkapkan rasa terima kasih; kepada siapapun. Buatlah kesan “akhir” yang baik. Untuk supervisor, rekan kerja dan atasan Anda, akan baik sekali manakala Anda mengungkapkan terima kasih secara lesan dan juga tertulis. Dengan sesuatu yang sifatnya tangible (bukan sekedar omongan untuk diingat), rekan kerja atau atasan Anda bisa sewaktu-waktu meliriknya lagi dan kapanpun teringat tentang diri Anda, maka yang terlintas adalah yang baik-baik.

Jangan berkata jelek tentang bos dan rekan kerja Anda, meskipun Anda pikir mereka pantas dikata-kata jelek. Anda tak tahu lho, jangan2 suatu saat nanti Anda akan dipertemukan lagi dengan mereka dalam suatu bentuk kerja sama. Ini juga berlaku manakala Anda melakukan wawancara kerja di tempat lain. Berkata-kata buruk tentang orang di perusahaan lama Anda pastinya akan malah memperburuk citra Anda.

Jangan rusak properti perusahaan, ataupun mencurinya. Meskipun Anda pernah diperlakukan tak pantas oleh atasan atau siapapun, tetap saja, mencuri adalah sebuah kejahatan. Bukan hanya reputasi Anda bisa rusak, harta Anda pun jadi tak barokah (bisa tiba-tiba lenyap oleh sebab apapun).

Jangan berbohong, jangan mengkritik. Manakala Anda ditanya tentang alasan mengapa Anda pergi, sampaikan yang sebenarnya, jangan berbohong. Cepat atau lambat, supervisor Anda bisa temukan alasan yang sebenarnya. Jika demikian halnya, maka buruklah reputasi Anda nantinya. Tidak perlu sampaikan perihal terlalu detail jika memang itu bersifat sensitif.Bahkan jika Anda punya masukan buat perusahaan, tak perlu sampaikan. Jangan tinggalkan perusahaan dengan kritikan. Meskipun orang2 berpikir kritik itu berguna, tetap saja kritikan itu membawa sensasi kurang menyenangkan. Sampaikan kritik manakala Anda telah benar2 keluar dari perusahaan, sebisa mungkin dalam suasana yang non formal.

banner ad

2 Responses to “Bagaimana Cara Berhenti Kerja (Resign) yang Baik”

  1. wew…….
    _______________________________________________________
    http://WWW.KENALANYUK.COM <== facebook buatan INDONESIAA ASLIIII!!! AYOOO GABUNG!!!!

  2. info yang bagus, thanks

Leave a Reply