Serial Kiat Naik Gaji: Apa Yang Membuat Mereka Pada Bisa Naik Gaji?

Baik, di bagian pertama kita sudah ulas apa yang membuat perusahaan susah untuk naikkan gaji karyawannya. Berikutnya, kita perlu tanyakan: Apa sih yang sebenarnya membuat orang2 pada naik gaji?

Jawaban pertama sudah saya sampaikan di tulisan sebelumnya: karena mereka meminta. Nah, untuk masuk ke jawaban ke-2, perlu kita pahami bahwa kenaikan gaji pada umumnya bisa dimungkinkan karena pengaruh eksternal semisal kasus merger atau peningkatan profit atau tambahan kucuran investasi perusahaan. Meskipun Anda tak punya kendali atas faktor2 eksternal, tapi Anda perlu tahu itu semua karena pengaruh yang bisa ditimbulkannya pada penganggaran perusahaan untuk gaji karyawan. 

minta naik gaji

Semakin Anda familiar dengan profil ekonomi perusahaan, semakin Anda bisa mengukur berapa tingkat kenaikan gaji yang bisa Anda minta yang itu sepadan dengan revenue saat ini maupun yang diproyeksikan. Jika Anda bisa membaca laporan tahunan itu bagus, tapi jika tidak, minimal Anda bisa membaca trend pelanggan yang terkait langsung dengan line of work Anda, dan juga mengasah kemampuan observasi Anda terkait siapa2 yang keluar, direkruit dan dipecat. Anda bisa mencoba apa yang dulu pernah saya lakukan: banyak2 hanging out dengan para supervisor dan atasan -entah benar2 untuk urusan kerja ataupun non formal, entah yang atasan Anda langsung ataupun yang dari departemen lain- maka Anda akan bisa dapatkan info2 strategis yang menarik.

Sehingga kemampuan yang harus Anda miliki adalah dalam menggali informasi yang bermanfaat. Ini juga termasuk di dalamnya kemampuan membaca sekitar, untuk semisal melihat berapa sih gaji yang diterima oleh orang2 di tempat kerja Anda untuk jenis tugas yang sama. Apakah mereka dibebani tanggung jawab yang sama dengan Anda? Apakah mereka punya pencapaian yang sebagus Anda? Apa ada aturan tak tertulis perusahaan terkait permintaan naik gaji? Jangan langsung main terjang, cari informasi dan lakukan diskusi secara informal. Tak perlu juga Anda berkoar-koar tentang rencana Anda ingin naik gaji. Untuk informasi lebih kaya, Anda bisa hubungi relasi Anda di perusahaan lain atau melalui kenalan2 Anda di Facebook dan LinkedIn.

Tapi itu belum cukup. Manakala atasan Anda tidak beranggapan bahwa Anda memang pantas mendapatkan kenaikan gaji, ya Anda ndak bakal dapat. Common sense dan persepsi amat berlaku di sini. Terkait common sense, meskipun Anda tahu segala informasi terkait kondisi perusahaan, tapi manakala penilaian performa Anda tidak memuaskan atau tidak menunjukkan riwayat performa yang mendekatkan perusahaan ke arah target yang ditetapkan, maka Anda sesungguhnya belum punya dasar yang kuat untuk meminta kenaikan gaji. Terkait  persepsi, para atasan Anda membuat keputusan menaikkan gaji bawahan berdasarkan persepsi atau anggapan bahwa bawahan yang bersangkutan memang punya harga lebih tinggi ketimbang yang sekarang ini dibayarkan untuknya.

Tapi ya buat apa membentuk persepsi para supervisor dan atasan bila sejak awal diri ini tidak punya suatu hal berharga yang bisa dijual?

Maka sebenarnya kunci paling mendasar dari meminta kenaikan gaji adalah dengan membuat diri punya nilai dan bukti kontribusi yang lebih dari yang sebelumnya. Atau malah mari kita melihat dulu bagaimana kualitas wajib yang bisa mendongkrak harga seseorang: yakni kemampuan yang bersangkutan dalam menampakkan andil atau kontribusi pribadi yang tampak untuk perihal:

  1. Meraih profit sesuai target atau melebihinya
  2. Mengurangi biaya (cost) hingga seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitas dan pencapaian hasil.
  3. Memanfaatkan aset-aset yang dimiliki perusahaan dengan lebih baik. Termasuk juga dalam hal ini adalah penyelamatan aset yang dampaknya pada efisiensi biaya.

Maka terkait dengan kualifikasi wajib di atas, akan sangat baik bila Anda mampu memberikan angka atau statistik terkait semisal seberapa uang yang bisa Anda hemat bagi perusahaan, berapa nilai bisnis tambahan yang Anda kontribusikan, dan berapa banyak aset2 perusahaan yang sudah Anda optimalkan atau efisiensikan.

Sementara kualifikasi tambahan yang bisa Anda bangun semisal adalah kehandalan dalam menangani dan menuntaskan masalah tim serta kemampuan membangun atmosfer kerja yang produktif bersama dengan rekan kerja, entah dengan membentuk budaya tertentu, menjadi trainer bagi rekan kerja atau keberhasilan dalam menangani pertikaian yang ada di kantor. Jadi meskipun kenaikan gaji tampak seperti urusan yang bersifat pribadi, namun cara-cara untuk mendapatkannya ditunjukkan dengan meningkatkan kinerja tim yang Anda punya pengaruh di dalamnya. Disebut punya pengaruh, artinya Anda tidak harus dalam posisi sebagai pimpinan tim/departemen.

Sehingga apapun yang membuat perusahaan Anda bisa perform lebih baik, itu semua bisa jadi bahan Anda untuk mengajukan permintaan naik gaji. Dan lantas jangan pernah meminta manakala belum ada bukti yang bisa Anda sodorkan. Baru kerja satu bulan, belum ada prestasi, masih belajaran, gitu mau minta naik gaji.

Nah, jika kemudian kita rangkum dan simpulkan, maka apa sih yang membuat orang2 pada naik gaji?

  1. Mereka bersikap proaktif; mereka meminta
  2. Mereka membaca temperatur perusahaan dan membuat penyikapan yang tepat atasnya
  3. Mereka melakukan riset untuk menentukan berapa nilai kenaikan yang pantasnya mereka minta
  4. Mereka berprestasi dan mampu menunjukkan bukti tentangnya
  5. Mereka mampu membentuk persepsi berharga di mata para supervisor dan atasan

Maka jika Anda memang belum mulai menghasilkan lebih banyak ketimbang yang diekspektasikan pada diri Anda, maka ya segeralah memulainya. Ambillah tanggung jawab baru manakala dimungkinkan untuk itu. Bangunlah keahlian baru atau perkuatlah keahlian untuk bisa merampungkan tugas2 Anda dalam kualitas istimewa. Ikutilah training dan seminar, bahkan dengan investasi sendiri sekalipun, dan biarkan supervisor dan atasan Anda tahu tentangnya. Intinya, buatlah diri Anda terlalu berharga untuk dilepaskan!

Pada tulisan berikutnya, kita akan mengulas strategi untuk meminta kenaikan gaji.

banner ad

Leave a Reply