7 Kiat Mencapai Kondisi Flow – Produktivitas Khusyu’

Kondisi flow atau kekhusyu’an produktivitas membutuhkan upaya yang disengaja dan latihan. Berikut adalah beberapa langkah kunci dan kiat untuk mencapai kondisi Flow.

1. Pilihlah Pekerjaan Yang Anda Cinta.

Bila Anda benar-benar dibikin tak kerasan banget dengan suatu aktivitas atau kerjaan, sungguh akan susah sekali bagi Anda untuk bisa khusyu’ di sana. Memang saya akui tidak ada pekerjaan yang benar-benar ideal; di setiap pekerjaan apapun akan ada aktivitas² yang mana kita merasa enggan untuk melakukannya. Tapi asalkan yang begitu itu bisa ditekan sampai minimal dan kita masih bisa memiliki porsi yang banyak untuk aktivitas2 yang kita suka, maka itu tidaklah jadi masalah. Bila pekerjaan Anda berisi dengan terlalu banyak perihal atau kerjaan yang Anda tak suka, jangan-jangan Anda sebaiknya harus pindah. Atau bila tidak, coba carilah proyek² di lingkup pekerjaan Anda itu yang mana ada banyak kerjaan yang Anda suka di sana. Apapun, Anda harus menemukan kerjaan² yang Anda betul-betul bisa sukai

2. Pilihlah Urusan atau Kerjaan (Task) yang Penting.

Memang khusyu’ bisa dengan mudah kita dapatkan dari aktivitas hobi atau hiburan, misal saja membaca novel, menonton film atau main game. Tapi kita tidak lantas mengatakan bahwa menjalani itu semua dibilang sebagai perihal yang produktif. Terkait masalah kerjaan pun, ada urusan² yang meskipun Anda suka tapi sebenarnya tidaklah begitu penting dan juga terbilang cukup mudah untuk dilakukan. Di luar itu, ada juga urusan yang Anda suka dan berpotensi besar berikan imbalan jangka panjang bagi kehidupan pribadi ataupun karir Anda. Maka pilihlah yang terakhir ini; bukan hanya secara pemanfaatan waktu lebih baik, tapi Anda juga akan lebih mudah dapatkan khusyu’ darinya.

3. Buat Kerjanya Jadi Menantang, Meskipun Ya Ndak Usah Kebangeten.

Bila suatu kerjaan terlalu gampang, Anda akan bisa merampungkannya dengan tanpa susah payah sampai² Anda merasa kondisi flow tidaklah dibutuhkan. Suatu kerjaan haruslah cukup menantang sehingga menuntut adanya tingkat konsentrasi penuh dari diri Anda. Namun juga tidak terlalu susah, ntar malah Anda jadi susah untuk terlarut di sana gara-gara kebingungan gimana cara melakukannya dan akhirnya jadi stres sendiri. Anda sendiri lah yang paling tahu tingkat kesulitan dari setiap urusan untuk ditangani itu.

4.Carilah Waktu dan Zona Khusyu’ Anda.

Anda perlu waktu dan zona hening untuk bekerja, atau Anda akan jadi amat susah untuk berfokus. Ini bisa jadi adalah di pagi hari setelah sholat subuh ataupun dini hari ketika di kantor, saat teman2 kerja Anda belum pada dateng atau ketika mereka semua masih pada asyik ngopi dan baca-baca koran. Bagaimana kalau sehabis makan siang? Well, kebanyakan orang merasa ngantuk setelah makan siang, jadi sebaiknya jangan. Lalu pilih juga tempat atau posisi duduk yang memungkinkan Anda bisa lebih mudah mencapai khusyu’. Anda bisa saja mencari tempat konsentrasi di kapanpun dalam satu hari asalkan Anda bisa buat aturan untuk diri Anda dan teman2 Anda terkait zona bebas gangguan yang Anda punya.

5. Musnahkan Distraksi.

Distraksi adalah pengalih perhatian. Tidak hanya mencari tempat yang tenang untuk bekerja, Anda juga perlu memutus diri Anda dari segenap distraksi. Ini artinya Anda perlu mematikan notifikasi email dan messenger, twitter, handphone barangkali dan termasuk musik (kecuali jika musik malah bisa membantu Anda konsen). Coba juga bersihkan meja Anda, rapikan dari benda-benda yang tak perlu, yang membuat Anda tiba-tiba tertarik sekedar untuk melihatnya.

6. Belajarlah Untuk Befokus Pada Satu Urusan Selama Mungkin.

Ini butuh latihan. Silahkan pilih satu kerjaan untuk ditangani dan pertahankan fokus Anda terhadapnya selama mungin. Awalnya, Anda mungkin akan merasa kesulitan jika belum terbiasa, gara-garanya tergoda untuk berpindah-pindah ke urusan lain. Tapi tetaplah saja mencoba, dan kembalikan fokus Anda. Kian lama Anda akan kian bisa berkonsentrasi, terhindar atau malah tak terpengaruh oleh distraksi dan mencapai kondisi khusyu’.

7. Nikmati Kekhusyu’an Produktivitas Anda.

Bisa masuk kondisi Flow itu luar biasa lho. Dengannya, Anda bisa memanfaatkan waktu Anda dengan amat efisien dan penuh manfaat. Apa yang dihasilkan bisa membawa kepuasan, khususnya apabila yang dilakukan memang adalah urusan² yang penting dan bernilai. Tapi asal tahu saja, kesyukuran dan kepuasan mengalami flow ini baru bisa dilakukan setelah urusan Anda rampung. Saat mengalami flow, Anda tak akan kepikiran untuk mempertanyakan “Aku sekarang lagi flow nggak ya?” atau “Aku lagi khusyu’ nih. Gimana, aku menikmatinya nggak ya?” Kalau sampai Anda mempertanyakan itu, berarti Anda masih belum khusyu’