7 Hal Yang Memperlambat Kecepatan Membaca

Speed reading adalah skill yang amat berguna. Untuk bisa mempelajarinya dengan baik, ada beberapa penghalang membaca cepat yang perlu kita ketahui. Ini semua kebanyakan dibentuk melalui pembiasaan semenjak kecil. Seorang anak yang baru belajar membaca akan menelusuri huruf per huruf, lalu membaca setiap suku kata dan mengeja setiap kata, lantas mengikuti bacaan dengan jarinya, lalu mundur lagi, dan akhirnya jadi pembaca yang lambat seumur hidupnya.

7 Hal Yang Memperlambat Kecepatan Membaca

Untuk menguasi metode membaca cepat, terlebih dahulu kita harus memahami alasan mengapa cara membaca tradisional itu lambat. Ada setidaknya lima penyebab lambatnya kecepatan membaca seseorang:

1. Dilakukannya Pengartikulasian Secara Lesan

Pergerakan bibir dan lidah selama membaca bisa dihentikan hanya dari tampakan luar saja. Maksudnya begini; meskipun kedunya sudah tidak bergerak, tapi masih ada pengartikulasian yang dilakukan di dalam hati (atau pikiran, sebenarnya). Biasanya, semakin sukar tulisan tertentu dibaca, semakin kentara pangartikulasian yang dilakukan di dalam pikiran.

Kebiasaan ini sudah sangat umum sekali di antara para pembaca, termasuk saya sendiri. Kebiasaan ini terbentuk semenjak kita kecil ketika masih belajar membaca. Pertama, seorang anak mengucapkan dengan keras huruf per huruf, lalu per suku kata, hingga kemudian per kata hingga kalimat. Dari sini kemudian terbentuk koneksi yang bersifat refleks antara kata yang terlihat dan yang terucap di bibir. Teks dibaca tidak hanya oleh mata, tapi juga oleh “bibir dan telinga”. Mengingat informasi yang ditransfer ke otak dan diproses di sana melibatkan saluran suara, maka kecepatan transfernya menjadi lebih pelan ketimbang ketika hanya pesan visual saja yang dikirimkan. Kecepatan maksimum dari saluran suara-akustik hanyalah sekitar 150 kata (atau 900 karakter) saja per menit. Namun bila Anda berhasil menghilangkan saluran ini, kecepatan membaca Anda akan meningkat dengan drastis.

2. Rentang Pandang yang Sempit

Rentang pandang atau feriveral adalah bagian dari teks (jumlah karakter) yang secara tepat dapat terindera oleh mata pada satu momen pandangan. Dalam membaca tradisional, ketika mata ini tidak cukup untuk digunakan melihat seluruh kalimat, maka yang dilihat jadinya adalah beberapa kata dalam satu momen. Ini kemudian mengakibatkan adanya lompatan dan hentian dalam setiap baris teks.

Namun ketika Anda memiliki rentang pandang yang lebih luas, maka akan lebih banyak kata yang bisa Anda indera dalam setiap hentian. Ini mengakibatkan lebih sedikit hentian dalam satu halaman, sehingga kecepatan membaca pun meningkat.

Orang yang telah berhasil melatih rentang pandangnya hingga menjadi satu baris tulisan dalam satu pandang, dia akan mampu membaca dengan cara menggerakkan pandangannya dari atas ke bawah alih-alih dari kiri ke kanan lalu ke kiri bawah.

Aktivitas transisi atau pergerakan mata dari setiap akhir baris ke awal baris di bawahnya ini juga mengurangi kecepatan membaca secara signifikan. Akan banyak transisi yang sebenarnya tak perlu terjadi bila jumlah barisnya ternyata banyak. Bukan hanya waktu yang terbuang, tapi juga energi.

7 Hal Yang Memperlambat Kecepatan Membaca

3. Kebiasaan Baca Balik

Dalam pembacaan yang pelan, ada gerakan baca-mundur oleh mata untuk membaca ulang teks yang sama. Seringkali ini dilakukan tanpa sadar; maksudnya sih untuk memastikan diri telah paham apa yang telah dibaca. Biasanya seseorang bisa melakukan 10 sampai 15 kali baca-balik untuk setiap 100 kata. Sehingga bisa dibilang dia akan membaca ulang kata-kata yang sama hingga beberapa kali. Sudah jelas ini juga bisa mengurangi kecepatan membaca.

4. Kurangnya Konsentrasi

Ini tambah sudah jelas lagi. Ketika seseorang ngelantur saat membaca buku, entah karena ketertarikannya yang tiba-tiba hilang akan bahan bacaannya atau dia terdistraksi oleh perihal lain, ini sudah pasti akan memperlambat kecepatan membacanya. Karena sadar bahwa dia ternyata belum paham isi bacaan, maka dia terpaksa harus mengulang lagi membaca beberapa fragmen isi bacaan itu.

5. Kejelasan Tujuan.

Semakin jelas seseorang dengan niat dan maksud dasar kenapa sih kok sejak awal dia membaca, semakin tinggi juga kecepatan dia dalam membaca.

6. Mood.

Bilamana seseorang merasa lelah, tak sabaran atau gusar, dia pastinya tak akan mampu membaca secepat ketika dia merasa segar, bahagia dan rileks. Tapi tantangannya tentunya, kita kan ya tidak bisa selalu dalam keadaan rileks dan segar ketika berada dalam kondisi yang harus untuk membaca. Sehingga penting bagi kita untuk bisa memanage perasaan mood kita sendiri sehingga bisa terus berkonsentrasi manakala mood sedang tidak baik.

7 Hal Yang Memperlambat Kecepatan Membaca

6b. Tingkat stres dan urgensi.

Hampir mirip dengan yang di atas. Tidakkah Anda sadari bahwa manakala Anda merasa dipaksa untuk menyelesaikan bacaan dengan segera, jadinya malah susah membaca cepat? Karena stres malah akan memperlambat kita.

7. Familiaritas dengan terminologi dari topik yang dibaca.

Manakala Anda telah familiar dengan topik yang Anda hadapi, maka artinya Anda sudah punya kerangka pemahaman dasar. Anda jadinya tak perlu lagi berhenti untuk memikirkan “Apa sih ini maksudnya?” dan bisa membaca dengan kecepatan lebih tinggi.

Jika sudah tahu, lantas?

Jika sudah tahu apa yang membuat kecepatan membaca rendah, maka kita jadi tahu apa-apa yang perlu disikapi bukan? 🙂 Besok kita akan bahas sedikit tentang teknik membaca cepat.

banner ad

3 Responses to “7 Hal Yang Memperlambat Kecepatan Membaca”

  1. ardyansah says:

    weh… kalo saya mah baca gak bisa cepat2. emang dari sononya 😀

  2. M Andy says:

    @ ardyansah : Sama mas saya juga klo baca harus dihayatin tpi kalo dicoba, lma2 bisa juga kok.

  3. dzifikh says:

    makasih infonya, izin share ya artikelnya bagus,..

Leave a Reply