Posted on 4 Jun 2009 in
Manajemen Karir |
0 comments

Bayangkan saja: Sudah merumuskan kerjaan (task) untuk ditangani oleh bawahan Anda, menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan sampai kemudian mengantarkannya sendiri kepada mereka. Setelah itu Anda menunggu, tapi ternyata tak ada laporan hasil. Anda pun menunggu lagi. Tapi tetap belum ada hasil yang dirampungkan. Anda lalu menghubungi bawahan Anda itu untuk menanyakan tugas yang sudah Anda berikan itu. Jawabannya datar-datar saja. Anda pun menyuruh dia kembali bekerja dan menunggu lebih lama lagi. Tapi lha kok belum juga rampung pekerjaannya. Ini ada apa sih sebenarnya?
Menurut Ferdinand Fournies, penulis buku Why Employees Don’t Do What They’re Supposed To Do and What To Do About It, ada setidaknya 16 alasan mengapa. Konteksnya di sini saya pikir bisa berlaku baik di dunia korporat, bisnis mandiri hingga organisasi siswa dan kemahasiswaan.
16 alasan mengapa karyawan tidak mengerjakan apa-apa yang seharusnya mereka kerjakan:
- Mereka tidak tahu mengapa mereka sampai harus melakukannya.
- Mereka tidak tahu bagaimana cara melakukannya.
- Mereka tidak tahu apa-apa yang seharusnya dilakukan.
- Mereka pikir cara Anda tidak akan berhasil.
- Mereka pikir cara mereka lebih baik.
- Mereka pikir ada yang lebih penting.
- Tidak ada konsekuensi positif sebagai hasil dari pengerjaan tugas itu.
- Mereka menganggap mereka ya sedang dalam rangka mengerjakan itu, padahal kenyataannya tidak.
- Mereka mendapatkan reward dari tidak mengerjakan tugas itu.
- Mereka justru mendapat hukuman dari mengerjakan apa-apa yang seharusnya mereka lakukan.
- Mereka mengira bakal ada konsekuensi negatif bila mereka mengerjakannya.
- Performa buruk mereka tidak mendapat konsekuensi negatif
- Ada hambatan-hambatan di luar kendali mereka
- Ada batasan-batasan pribadi yang menghalangi mereka dari merampungkan tugas itu.
- Masalah pribadi.
- Tugasnya memang mustahil untuk dikerjakan.

Memang daftar di atas tampak sebagai sebuah common sense yang tidak susah untuk diidentifikasi. Tapi menariknya, berapa kali sih persoalan delegasi dan penugasan di tempat kerja masih juga bermasalah gara-gara faktor di atas diabaikan.
Maka lain kali Anda mendelegasikan tugas untuk bawahan, silahkan pertimbangkan daftar periksa di bawah ini:
- Apakah saya sudah menjelaskan ke karyawan saya tentang mengapa pekerjaan ini memang harus dilakukan?
- Apakah karyawan punya keterampilan yang dibutuhkan untuk merampungkan tugas ini? Bila tidak, bagaimana saya bisa melatihnya? Apakah ada orang lain yang bisa mengerjakan tugas ini?
- Apakah saya sudah merumuskan ekspektasi yang jelas terkait outcome atau hasil akhir yang diharapkan?
- Sudahkah saya memberi penjelasan sedemikian rupa terkait kerjaan ini sehingga karyawan bisa mengukur bilamanakah tugas mereka dikerjakan dengan baik? Apakah mereka punya cukup informasi untuk melakukan monitoring -mandiri?
- Sudahkah saya menjelaskan mengapa prosedur saya adalah yang terbaik? Sebentar, apakah benar cara saya ini memang yang terbaik? Apakah saya sudah memperbolehkan karyawan untuk mendiskusikan prosedur ini dengan saya? Apakah mereka punya masukan terkait dengannya?
- Sudahkah saya menjelaskan bagaimana nyambungnya kerjaan ini dengan prioritas perusahaan? Sudahkah saya menjelaskan tingkat kegentingan dari kerjaan ini?
- Sudahkah saya menyediakan cukup insentif untuk performa yang baik? Apakah karyawan mengetahui bahwa saya ini memonitor performa mereka? Apakah ada konsekuensi negatif dari tidak perform? Melalui tindakan dan perilaku saya, apakah saya secara alami sudah memberikan ganjaran khusus bagi karyawan yang tidak perform?
- Apakah karyawan punya anggapan bahwa bila pekerjaannya rampung dengan baik mereka justru akan mendapat konsekuensi kurang menguntungkan?
- Apakah mereka kurang punya sumberdaya yang cukup untuk bisa mengatasi penghalang di tengah jalan?
- Apakah ada hal-hal yang perlu saya sedikan untuk mereka agar masalah-masalah di tengah jalan bisa teratasi?
- Apakah kerjaan atau proyek ini memang benar-benar mungkin untuk dikerjakan? Artinya pakah ini tidak mustahil? Apakah ada urusan-urusan yang harusnya dirampungkan dulu sebelum ini?
Memang banyak yang perlu dipikirkan. Namun dengan memikirkan itu semua sejak awal, Anda akan bisa terhindar dari performa tim yang buruk dan perasaan kecewa.
Leave a Reply